Solo (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Jawa Tengah, meluluskan 114 peserta pelatihan berbasis kompetensi angkatan I tahun 2020.
"Sebetulnya ada 128 peserta yang mengikuti pelatihan pada gelombang I ini, tetapi hanya 114 yang kami anggap kompeten. Sedangkan 14 kami anggap tidak kompeten pada program ini," kata Kepala BLK Surakarta Sofwan Setiawan di sela penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan I di Solo, Jumat.
Ia mengatakan untuk 14 orang yang tidak kompeten ini dianggap tidak lulus sehingga tidak memperoleh sertifikat. Sebagai gantinya, dikatakannya, mereka hanya memperoleh surat keterangan pernah mengikuti pelatihan.
Menurut dia, ada delapan kelas dengan program yang berbeda yang diselenggarakan pada angkatan I ini, di antaranya desain, pembuatan roti dan kue, pengelolaan administrasi perkantoran, dan bahasa Inggris.
Ia mengatakan pelatihan sendiri diselenggarakan selama tiga bulan dengan waktu mulai pukul 07.00-15.30 WIB.
"Tetapi memang kali ini fokus kami pada desain pakaian kreasi karena program ini baru pertama kali. Ini sesuai dengan arahan Ibu Menteri (Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah) yang pada bulan Februari lalu berkunjung ke sini," katanya.
Ia mengatakan pada saat itu Ida Fauziah meminta agar bidang desain lebih dieksplorasi lagi mengingat di Kota Solo banyak kain batik bercorak bagus yang menggambarkan kekhasan lokal.
"Khusus desain ada sebanyak 16 peserta yang ikut pelatihan ini. Ada yang buka butik, ada yang lebih ke etnik, menunjukkan nuansa Solo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Ariani Indriastuti mengatakan pelatihan sangat dibutuhkan di dunia kerja. Bahkan BLK juga bersinergi dengan dunia usaha.
"Hasilnya bisa digunakan dunia usaha, harapannya pencari kerja di Kota Solo bisa tertampung dalam dunia usaha atau berwirausaha, itu pilihan lain untuk mereka," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan tersebut BLK juga bekerja sama dengan perusahaan dalam rangka program "link and match". Dengan demikian, lulusan BLK bisa melanjutkan kemampuan mereka di perusahaan-perusahaan tersebut.
Pada kerja sama tersebut, tiga perusahaan yang bekerja sama dengan BLK yaitu PT Air Mancur, CV Surindra dan Mandiri Service.
Satu peserta Indrastuti mengatakan sangat terbantu dengan mengikuti pelatihan tersebut. Ibu empat anak ini sudah menjadi penjahit selama 20 tahun namun sama sekali belum memiliki kemampuan di bidang desain.
"Padahal selama ini banyak konsumen yang sekaligus konsultasi. Dengan ikut ini tentu saya bisa paham, seperti misalnya postur tubuh seperti ini bagusnya model seperti apa. Ini tujuan utamanya saya ikut pelatihan ini," kata warga Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini.