Pekalongan maksimalkan kualitas tenaga kerja melalui uji kompetensi
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus berupaya memaksimalkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi agar mereka mampu bersaing dalam dunia kerja maupun berwirausaha.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Latihan Kerja Kota Pekalongan Helmy Hendarsyah di Pekalongan, Senin, mengatakan pihaknya menawarkan tiga jenis pelatihan, yakni menjahit, tata boga, dan barista kepada 48 peserta.
"Peserta akan mengikuti uji kompetensi selama dua hari pada 13-14 Oktober 2023. Kami berharap mereka dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan disiplin," katanya.
Ia mengatakan uji kompetensi tersebut menjadi salah satu pelaksanaan fungsi balai latihan kerja sebagai wadah kegiatan pelatihan untuk mendukung calon tenaga kerja supaya lebih siap, berkualitas, dan berkompeten, sehingga dapat bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha.
Pada kegiatan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, kata dia, para peserta akan mengikuti ujian teori, wawancara dan praktik, yang akan diuji oleh tim penilai dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Semarang.
Ia mengatakan ketika mereka kompeten mengikuti pelatihan ini, akan mendapat sertifikat melalui uji kompetensi tersebut, yang sudah diakui di seluruh Indonesia bahwa mereka mempunyai kompetensi bidang tersebut.
"Jadi, bagi peserta yang lulus uji kompetensi, setelah selesai pelaksanaan pelatihan akan mendapat dua sertifikat, yakni sertifikat kompetensi dan sertifikat peserta pelatihan balai latihan kerja," katanya.
Helmi Hendarsyah mengatakan sertifikat kompetensi ini menjadi salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi dan merupakan lambang dari sebuah profesionalisme.
"Dengan pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi, serapan lulusan balai latihan kerja mampu terjun ke dunia kerja, baik di industri maupun wirausaha," katanya.
Baca juga: Kemenaker sebut bursa kerja berkontribusi capai Indonesia Emas
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Latihan Kerja Kota Pekalongan Helmy Hendarsyah di Pekalongan, Senin, mengatakan pihaknya menawarkan tiga jenis pelatihan, yakni menjahit, tata boga, dan barista kepada 48 peserta.
"Peserta akan mengikuti uji kompetensi selama dua hari pada 13-14 Oktober 2023. Kami berharap mereka dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan disiplin," katanya.
Ia mengatakan uji kompetensi tersebut menjadi salah satu pelaksanaan fungsi balai latihan kerja sebagai wadah kegiatan pelatihan untuk mendukung calon tenaga kerja supaya lebih siap, berkualitas, dan berkompeten, sehingga dapat bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha.
Pada kegiatan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, kata dia, para peserta akan mengikuti ujian teori, wawancara dan praktik, yang akan diuji oleh tim penilai dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Semarang.
Ia mengatakan ketika mereka kompeten mengikuti pelatihan ini, akan mendapat sertifikat melalui uji kompetensi tersebut, yang sudah diakui di seluruh Indonesia bahwa mereka mempunyai kompetensi bidang tersebut.
"Jadi, bagi peserta yang lulus uji kompetensi, setelah selesai pelaksanaan pelatihan akan mendapat dua sertifikat, yakni sertifikat kompetensi dan sertifikat peserta pelatihan balai latihan kerja," katanya.
Helmi Hendarsyah mengatakan sertifikat kompetensi ini menjadi salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi dan merupakan lambang dari sebuah profesionalisme.
"Dengan pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi, serapan lulusan balai latihan kerja mampu terjun ke dunia kerja, baik di industri maupun wirausaha," katanya.
Baca juga: Kemenaker sebut bursa kerja berkontribusi capai Indonesia Emas