Di Banyumas, kasus positif COVID-19 bertambah 38 orang
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bertambah 38 orang, termasuk adanya tiga dokter dan lima perawat, berdasarkan hasil tes usap (swab) massal dan agresif yang dilakukan dalam dua pekan terakhir, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
"Pemerintah Kabupaten Banyumas telah melakukan langkah strategis sesuai dengan petunjuk Presiden dan Gubernur Jawa Tengah tentang percepatan, pencegahan, penanggulangan COVID-19 dengan melakukan 'tracing', 'testing', dan 'treatment'," katanya dalam video yang disebarkan melalui WhatsApp kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah melakukan tes usap massal dan agresif dalam dua pekan terakhir untuk sebanyak 2.167 orang dan telah keluar hasilnya sebanyak 1.634 orang.
"Beberapa hari yang lalu, telah kami sampaikan bahwa 19 orang dinyatakan positif dan kami sudah melakukan tindak lanjut terhadap hasil tersebut. Namun pada hari Rabu (22/7) ini, saya walaupun terasa berat dan pahit, tetap harus kami sampaikan bahwa ada tambahan terkonfirmasi positif baru di Kabupaten Banyumas sebanyak 38 orang," katanya.
Ia mengatakan penambahan tersebut terdiri atas 16 orang pedagang Pasar Wage, lima orang pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyumas, tiga orang pegawai Mal Pelayanan Publik, tiga orang dokter, lima orang perawat, dua orang pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas, dan kegiatan reguler hasil penyisiran sebanyak empat orang.
"Dari lima pegawai Bapenda itu, tiga orang di antaranya bertugas di Mal Pelayanan Publik. Dengan demikian di Mal Pelayanan Publik ada enam orang yang terkonfirmasi positif," katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan dari 38 orang yang terkonfirmasi positif tersebut, 37 orang di antaranya adalah orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dan hanya seorang yang ada gejalanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan mulai hari Rabu (22/7), Mal Pelayanan Publik ditutup sementara sampai dengan seluruh pegawainya mendapatkan hasil tes usapnya.
"Kira-kira satu pekan ke depan, Mal Pelayanan Publik baru akan kami buka kembali. Kami tetap melayani masyarakat dengan melakukan pelayanan secara 'online' (daring, red.)," katanya.
Ia mengharapkan masyarakat Banyumas tetap optimistis dan yakin bahwa pandemi COVID-19 dapat diatasi dengan baik.
"Kita lebih baik menemukan OTG dan mengetahui keadaan lapangan yang sesungguhnya. Ini untuk kehati-hatian dan kewaspadaan kita," demikian Achmad Husein.
"Pemerintah Kabupaten Banyumas telah melakukan langkah strategis sesuai dengan petunjuk Presiden dan Gubernur Jawa Tengah tentang percepatan, pencegahan, penanggulangan COVID-19 dengan melakukan 'tracing', 'testing', dan 'treatment'," katanya dalam video yang disebarkan melalui WhatsApp kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah melakukan tes usap massal dan agresif dalam dua pekan terakhir untuk sebanyak 2.167 orang dan telah keluar hasilnya sebanyak 1.634 orang.
"Beberapa hari yang lalu, telah kami sampaikan bahwa 19 orang dinyatakan positif dan kami sudah melakukan tindak lanjut terhadap hasil tersebut. Namun pada hari Rabu (22/7) ini, saya walaupun terasa berat dan pahit, tetap harus kami sampaikan bahwa ada tambahan terkonfirmasi positif baru di Kabupaten Banyumas sebanyak 38 orang," katanya.
Ia mengatakan penambahan tersebut terdiri atas 16 orang pedagang Pasar Wage, lima orang pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyumas, tiga orang pegawai Mal Pelayanan Publik, tiga orang dokter, lima orang perawat, dua orang pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas, dan kegiatan reguler hasil penyisiran sebanyak empat orang.
"Dari lima pegawai Bapenda itu, tiga orang di antaranya bertugas di Mal Pelayanan Publik. Dengan demikian di Mal Pelayanan Publik ada enam orang yang terkonfirmasi positif," katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan dari 38 orang yang terkonfirmasi positif tersebut, 37 orang di antaranya adalah orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dan hanya seorang yang ada gejalanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan mulai hari Rabu (22/7), Mal Pelayanan Publik ditutup sementara sampai dengan seluruh pegawainya mendapatkan hasil tes usapnya.
"Kira-kira satu pekan ke depan, Mal Pelayanan Publik baru akan kami buka kembali. Kami tetap melayani masyarakat dengan melakukan pelayanan secara 'online' (daring, red.)," katanya.
Ia mengharapkan masyarakat Banyumas tetap optimistis dan yakin bahwa pandemi COVID-19 dapat diatasi dengan baik.
"Kita lebih baik menemukan OTG dan mengetahui keadaan lapangan yang sesungguhnya. Ini untuk kehati-hatian dan kewaspadaan kita," demikian Achmad Husein.