Batang (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan kepada menteri dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan pelayanan prima dan sebaik-baiknya bagi industri dari sejumlah negara yang akan relokasi.
"Saya tidak mau lagi ada potensi 119 perusahaan yang akan relokasi dari Tiongkok keluar lagi. Jangan sampai kita tidak mendapatkan perusahaan-perusahaan itu untuk mau masuk ke Indonesia," kata Presiden Jokowi di Batang, Jawa Tengah, Selasa siang.
Presiden juga sempat mengulang pernyataan kekesalannya akibat ada 33 perusahaan asal Tiongkok pada tahun 2019 yang akan melakukan relokasi namun Indonesia tidak mendapat potensi masuknya para investor asing itu.
"Oleh karena itu, kita jangan kalah dengan negara-negara lain. Kalau mereka (negara lain) memberikan harga tanah misalnya Rp500 ribu (per meternya), ya, kita harus bisa di bawahnya itu seperti Rp300 ribu misalnya," katanya.
Demikian juga, kata Presiden, jika masalah pengurusan izin dari mereka (negara lain, red.) dapat diselesaikan satu bulan, harus bisa memberikan (tempo waktu) seminggu.
Baca juga: Tinjau Kawasan Industri Batang, Presiden: Tujuh perusahaan pasti relokasi ke Indonesia
Baca juga: Presiden perintahkan kepala daerah percepat pengucuran dana kesehatan dan bansos
Baca juga: Presiden: Pimpinan daerah harus atur "gas dan rem" penanganan COVID-19
"Kita harus bisa memiliki competitiiveness (daya saing) yang baik. Kalau tidak jangan sampai peristiwa tahun lalu terjadi lagi," kata Presiden Jokowi.
Pada peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, Presiden menyampaikan rasa senangnya karena sudah ada tujuh investor yang sudah memastikan berinvestasi di Indonesia dan 17 investor yang sudah berkomitmen.
"Saya senang hari ini sudah ada tujuh (investor) memastikan masuk, kemudian 17 yang memiliki komitmen besar. Sudah masuk 60 persen hampir 100 persen. Ini terus saya sampaikan pada menteri dan Kepala BKPM agar terus dilayani dan dikejar, serta disampaikan fasilitas-fasilitas apa yang ingin kita berikan seperti urusan lahan, izin, listrik, dan gas," katanya.
Penawaran pada investor asing semacam itu , kata dia, akan memberikan daya saing Indonesia dalam rangka mereka mau merelokasi ke Indonesia.
"Hanya satu jawaban, kita ingin membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya. Cipta lapangan kerja, kita tuju ke situ sehingga kami perintahkan kepada menteri dan Kepala BKPM, untuk industri yang akan relokasi agar diberikan pelayanan sebaik-baiknya," katanya.
Presiden menyampaikan pemerintah telah menyiapkan sekitar 4.000 hektare lahan industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Adapun untuk tahap pertama akan disiapkan kurang lebih 450 hektare terlebih dahulu langsung. Misalnya ada (perusahaan asing) yang mau seperti LG mau pindah langsung masuk, gak usah ngurus apa apa, nanti yang ngurus BKPM, tentunya nanti dibantu oleh gubernur dan bupati yang ada di sini," katanya.