"Semua yang punya potensi investasi akan kami bantu dan dorong terus, apalagi investasi yang bisa menyedot tenaga kerja lebih banyak," katanya usai memimpin Rapat Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung A lantai 2 kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin.
Ganjar membenarkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jateng turun drastis dibanding tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19 yang membuat semua target dan rencana yang telah disusun sebelumnya tidak tercapai.
"Kalau pertumbuhan ekonomi ya memang begitu, ini mengerikan. Kita sudah tahu soal itu, makanya kami sedang membuat skenario-skenario karena memang tidak terlalu bagus," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan revisi total terkait kondisi pertumbuhan ekonomi Jateng dan salah satu cara yang akan digenjot adalah pada sektor investasi.
Baca juga: Saat pandemi COVID-19, investor di Solororaya lakukan transaksi meningkat
Menurut Ganjar, percepatan investasi dinilai sebagai upaya paling cepat untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Jateng. Orang nomor satu di Jateng itu bersyukur karena sejumlah perusahaan besar dari luar negeri berencana berinvestasi ke Jateng dalam waktu dekat.
"Kemarin-kemarin masih ada investasi di kawasan industri. Masih berjalan dan itu lumayan, tapi kalau mengharapkan target (pertumbuhan ekonomi, red) tercapai, itu pasti tidak mungkin," katanya.
Selain mengoptimalkan peluang investasi, Ganjar juga telah mendesain APBD 2021 sebagai APBD Pertolongan sebab beberapa program disiapkan untuk menyelamatkan sejumlah sektor, termasuk pemulihan ekonomi.
"APBD 2021 besok kami harapkan lebih banyak didesain agar lebih banyak dikerjakan dengan cara padat karya sehingga ini bisa mendongkrak ekonomi," ujarnya.