Dikutip dari laman resmi FIFA di Jakarta, Sabtu, bantuan itu dapat digunakan untuk mendukung operasional organisasi seperti membayar staf dan menyelesaikan urusan dengan pihak ketiga. Total, FIFA memberikan 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,3 triliun) untuk 211 asosiasi anggotanya.
“Penggunaan dan pertanggungjawaban dana tersebut mengacu pada peraturan FIFA Forward 2.0. Setiap asosiasi harus membuat laporan soal pemanfaatan dana yang juga akan diaudit tersebut,” tulis FIFA.
Baca juga: FIFA kucurkan dana 150 juta dolar AS ke negara anggota
FIFA menyebut bahwa kebijakan itu dapat diwujudkan karena mereka memiliki kekuatan finansial yang mumpuni dalam empat tahun terakhir.
Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan bahwa pihaknya menyadari banyak asosiasi anggota yang mengalami kesulitan keuangan karena COVID-19.
“Pandemi ini menghadirkan tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya oleh komunitas sepak bola dunia. Sebagai federasi dunia, sudah menjadi tugas FIFA untuk membantu semua pihak yang sangat membutuhkan. Hal ini dimulai dengan memberikan bantuan keuangan langsung kepada asosiasi anggota yang mengalami kesulitan,” tutur Infantino.
PSSI sendiri sangat merasakan dampak dari penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Baca juga: PSSI pangkas gaji pelatih timnas di tengah pandemi COVID-19
Serangan virus yang menyerang pernapasan tersebut membuat PSSI harus menghentikan sementara Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020. Jika pandemi COVID-19 terus berlanjut, maka liga bisa saja berhenti total.
Kondisi tersebut membuat PSSI terpaksa mengurangi gaji pelatih dan ofisial tim nasional.
Hal serupa terjadi kepada klub-klub Liga 1 dan 2 yang juga terpaksa memotong gaji pelatih, pemain dan ofisialnya demi operasional tim. Wasit-wasit di liga, yang digaji perlaga, pun tidak mendapat pemasukan karena liga diliburkan.
Baca juga: PSSI tunggu kabar dari FIFA soal bantuan keuangan