Solo (ANTARA) - Personel TNI AU yang bertugas di Pangkalan Udara Adi Soemarmo mendukung upaya Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Surakarta dalam menyiapkan stok darah di tengah pandemi COVID-19 melalui kegiatan donor darah, Kamis.
Komandan Lanud Adi Soemarmo Kota Solo, Kolonel (Pnb) Adrian P. Damanik, di Solo, Kamis, mengatakan kegiatan yang berlangsung di Gedung Graha Dirgantara Lanud Adi Soemarmo itu, wujud rasa kemanusiaan dan kepedulian TNI AU, serta memenuhi stok darah PMI setempat.
"Sehingga darah hasil donor dapat digunakan pasien-pasien di rumah sakit, termasuk pasien COVID-19, dan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di situasi sulit seperti saat ini," kata dia.
Ia mengatakan kegiatan donor darah akan digelar selama dua hari dengan peserta ratusan personel, termasuk mantan siswa Semata PK TNI AU A-78, dan PIA Ardhya Garini Cabang 3/Gabungan II Lanud Adi Soemarmo.
"Kegiatan donor darah akan berlangsung selama dua hari, untuk hari pertama ditargetkan 150 kantong darah dan untuk hari kedua diharapkan dapat terkumpul 200 kantong darah," kata dia.
Ia mengatakan donor darah tersebut memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah terkait dengan pandemi COVID-19, seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak anggota yang akan donor, dan mengatur waktu kedatangan anggota secara bergantian.
Ia mengakui pandemi COVID-19 dan kebijakan pembatasan sosial dan fisik mengurangi partisipasi masyarakat dalam melakukan donor darah.
Oleh karena itu, langkah Lanud Adi Soemarmo membantu PMI menyediakan stok darah sebagai hal penting, sehingga darah yang dikumpulkan bisa berguna bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris PMI Cabang Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan stok darah di PMI setempat hingga sekarang 2.567 kantong, terdiri atas golongan A 570 kantong, B (879), O (819), dan AB (299).
Pihaknya terus mengimbau masyarakat mendonorkan darahnya. PMI Surakarta melayani donor darah tujuh kali 24 jam atau bisa donor di layanan mobil unit di depan Kantor Pengadilan Negeri Surakarta Sriwedari, mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.
"Kami khawatir nanti pada saat puasa biasanya pendonor yang puasa secara psikologis merasa khawatir untuk donor. Meskipun mereka secara medis setiap pendonor yang mau donor sudah dicek, di mana secara medis sehat untuk diambil darahnya," katanya.
Ia mengatakan kebutuhan pasien terhadap darah tetap harus dipenuhi meskipun Bulan Puasa.