Jakarta (ANTARA) - Presiden komite penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori berkata kepada federasi-federasi internasional bahwa menentukan siapa yang bertanggung jawab mengurusi tagihan akibat penundaan Olimpiade ke 2021 akan menjadi "tantangan besar", tulis situs web Olimpiad insidethegames.biz, Minggu, seperti dikutip Reuters.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan penyelenggara Jepang pekan ini menunda perhelatan yang sedianya digelar pada 24 Juli - 9 Agustus itu akibat pandemi virus corona yang merupakan pertama kalinya terjadi penundaan dalam 124 tahun sejarah Olimpiade.
Baca juga: PM Jepang: menunda Olimpiade mungkin tak terhindarkan
Baca juga: Jam hitung mundur Olimpiade di Stasiun Tokyo berubah
Jepang sudah menginvestasikan 12 miliar dolar AS untuk menyiapkan Olimpiade ini dan Presiden IOC Thomas Bach sudah mengingatkan beban biaya akan semakin tinggi lagi.
"Beban ekstra bakal meningkat akibat penundaan ini adalah sudah pasti," tulis Mori dalam satu surat yang ditujukan kepada 33 federasi olah raga internasional yang menyiapkan program Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Penundaan Olimpiade Tokyo jadi keputusan bersejarah
"Memutuskan siapa akan menanggung beban ini dan bagaimana itu diselesaikan akan menjadi sebuah tantangan yang besar."
Mori juga mengeluarkan seruan bersama guna memesankan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 tahun depan dan menunjukkan bahwa manusia "memang melawan virus corona".
Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meluncurkan sebuah gugus tugas guna mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan penundaan itu seperti pengkajian tanggal Olimpiade dan pengamanan venue.
Olimpiade Tokyo adalah salah satu dari banyak perhelatan olah raga yang ditunda, dihentikan sementara atau dibatalkan karena virus corona.
Baca juga: Tokyo bentuk gugus tugas untuk reorganisasi Olimpiade
Baca juga: Problema besar di balik penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Penundaan Olimpiade disambut baik, pengambilan keputusannya dikritik