Kapolda Jawa Tengah tinjau lokasi banjir di Pekalongan
Pekalongan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel meninjau beberapa lokasi banjir di wilayah Kabupaten Pekalongan/Kota Pekalongan, Selasa (25/2).
"Kehadiran kita ke sini (Pekalongan) ingin memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan baik dan operasi kemanusiaan berlangsung lancar," kata Kapolda Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Pekalongan, Selasa.
Menurut dia, saat ini kondisi sedimentasi di Sungai Bremi yang berada di Kelurahan Tirto sudah makin tinggi sehingga arusnya sangat deras saat hujan dan menyebabkan airnya meluap ke permukiman penduduk dan merendam sekitar 155 rumah penduduk.
Kondisi itu, kata dia, perlu ada solusi yang tepat untuk mengantisipasi bencana ke depan yaitu dengan melakukan revitalisasi sungai dan pembuatan tanggul agar air tidak meluap lagi ke permukiman penduduk saat terjadi hujan deras.
Baca juga: Pentingnya pengelolaan DAS untuk cegah banjir
Baca juga: Hanyut saat banjir, warga Grobogan ditemukan meninggal dunia
"Perlu ada solusi dari pemerintah daerah dengan Pemprov Jateng, dan Polda untuk antisipasi dampak bencana itu," katanya.
Kepada para korban bencana, Kapolda Jateng mengimbau, pada warga agar secepatnya mengungsi ke lokasi penampungan sementara agar mereka lebih aman.
"Di lokasi banjir cukup berbahaya bagi anak-anak karena kondisi banjir masih cukup tinggi sehingga akan lebih aman di tempat pengungsian. Di lokasi penampungan ada posko kesehatan yang siap melayani para korban banjir yang sakit," katanya.
Kapolda minta pada para pengungsi tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan rumah yang ditinggalkan karena Polri dan TNI siap untuk menjaga.
"Lebih baik, korban banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman karena (di lokasi bencana) potensi airnya lebih tinggi masih. Ada. Kita tidak menginginkan adanya korban (akibat bencana) sehingga lebih baik kita mencegah dengan mengungsikan para korban bencana," pungkasnya.
Baca juga: Siapkan logistik bencana, Pekalongan gandeng pemilik warung makan
"Kehadiran kita ke sini (Pekalongan) ingin memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan baik dan operasi kemanusiaan berlangsung lancar," kata Kapolda Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Pekalongan, Selasa.
Menurut dia, saat ini kondisi sedimentasi di Sungai Bremi yang berada di Kelurahan Tirto sudah makin tinggi sehingga arusnya sangat deras saat hujan dan menyebabkan airnya meluap ke permukiman penduduk dan merendam sekitar 155 rumah penduduk.
Kondisi itu, kata dia, perlu ada solusi yang tepat untuk mengantisipasi bencana ke depan yaitu dengan melakukan revitalisasi sungai dan pembuatan tanggul agar air tidak meluap lagi ke permukiman penduduk saat terjadi hujan deras.
Baca juga: Pentingnya pengelolaan DAS untuk cegah banjir
Baca juga: Hanyut saat banjir, warga Grobogan ditemukan meninggal dunia
"Perlu ada solusi dari pemerintah daerah dengan Pemprov Jateng, dan Polda untuk antisipasi dampak bencana itu," katanya.
Kepada para korban bencana, Kapolda Jateng mengimbau, pada warga agar secepatnya mengungsi ke lokasi penampungan sementara agar mereka lebih aman.
"Di lokasi banjir cukup berbahaya bagi anak-anak karena kondisi banjir masih cukup tinggi sehingga akan lebih aman di tempat pengungsian. Di lokasi penampungan ada posko kesehatan yang siap melayani para korban banjir yang sakit," katanya.
Kapolda minta pada para pengungsi tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan rumah yang ditinggalkan karena Polri dan TNI siap untuk menjaga.
"Lebih baik, korban banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman karena (di lokasi bencana) potensi airnya lebih tinggi masih. Ada. Kita tidak menginginkan adanya korban (akibat bencana) sehingga lebih baik kita mencegah dengan mengungsikan para korban bencana," pungkasnya.
Baca juga: Siapkan logistik bencana, Pekalongan gandeng pemilik warung makan