Asosiasi UKM Kopi target pajang kopi sejateng di Hetero Space
Semarang (ANTARA) - Para pelaku UKM kopi yang tergabung dalam Asosiasi UKM Kopi Jateng memiliki impian dan target dalam waktu dekat bisa memajang beragam jenis kopi se-Jateng di Hetero Space yang terletak di UMKM Center, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Divisi Litbang Asosiasi UKM Kopi Jateng M.Yusuf mengakui Asosiasi UKM Kopi Jateng baru dikukuhkan bersamaan dengan peresmian Hetero Space oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat, 31 Januari 2020.
"Meskipun baru dikukuhkan, kami telah memiliki AD/ART dan regulasi lainnya. Kami telah memiliki banyak program termasuk pelatihan yang berkaitan dengan seluk beluk kopi," kata Yusuf yang juga selaku Wakil Ketua Cluster Kopi Pati.
Yusuf menjelaskan Asosiasi UKM Kopi Jateng menempati Hetero Space tidak hanya menjadikan sebagai kantor sekretariatan tetapi juga sebagai tempat untuk display beragam jenis kopi se-Jateng.
"Tidak hanya display kopi, tetapi kami juga berencana membuat cafe mini. Ya, kami kan pelaku kopi, ya pas lah kalau kami juga menyajikan kopi," katanya.
Yusuf mengakui Jateng memiliki potensi luar biasanya karena jika dilihat dari sisi kuantitas, Jateng menempati urutan ke-10 secara nasional.
"Permasalahannya tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih rendah yakni 1,3 kg per orang per tahun. Oleh karena itu, kami juga ikut terus mengkampanyekan kopi Jateng," katanya.
Yusuf menyebutkan Jateng banyak menghasilkan kopi Robusta (Pati, Temanggung, Wonosobo, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, dan Kendal); Arabika (Kendal, Pati, dan paling banyak berasal dari Temanggung); serta Liberika (Kendal, Pati, dan Banjarnegara).
Tidak sekadar mengkampanyekan kopi lokal Jateng, tambah Yusuf, Asosiasi UKM Kopi Jateng juga terus mengedukasi kaum muda agar mau menjadi petani.
"Kampanye kami juga untuk melahirkan petani kopi muda, sehingga ada regenerasi petani kopi," kata Yusuf.
Dalam kesempatan pengukuhan Asosiasi UKM Kopi Jateng juga dilakukan aksi Nyruput Kopi Bareng Ganjar dengan para hadirin yang hadir pada acara peresmian Hetero Space pada Jumat, 31 Januari 2020.(Kom)
Divisi Litbang Asosiasi UKM Kopi Jateng M.Yusuf mengakui Asosiasi UKM Kopi Jateng baru dikukuhkan bersamaan dengan peresmian Hetero Space oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat, 31 Januari 2020.
"Meskipun baru dikukuhkan, kami telah memiliki AD/ART dan regulasi lainnya. Kami telah memiliki banyak program termasuk pelatihan yang berkaitan dengan seluk beluk kopi," kata Yusuf yang juga selaku Wakil Ketua Cluster Kopi Pati.
Yusuf menjelaskan Asosiasi UKM Kopi Jateng menempati Hetero Space tidak hanya menjadikan sebagai kantor sekretariatan tetapi juga sebagai tempat untuk display beragam jenis kopi se-Jateng.
"Tidak hanya display kopi, tetapi kami juga berencana membuat cafe mini. Ya, kami kan pelaku kopi, ya pas lah kalau kami juga menyajikan kopi," katanya.
Yusuf mengakui Jateng memiliki potensi luar biasanya karena jika dilihat dari sisi kuantitas, Jateng menempati urutan ke-10 secara nasional.
"Permasalahannya tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih rendah yakni 1,3 kg per orang per tahun. Oleh karena itu, kami juga ikut terus mengkampanyekan kopi Jateng," katanya.
Yusuf menyebutkan Jateng banyak menghasilkan kopi Robusta (Pati, Temanggung, Wonosobo, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, dan Kendal); Arabika (Kendal, Pati, dan paling banyak berasal dari Temanggung); serta Liberika (Kendal, Pati, dan Banjarnegara).
Tidak sekadar mengkampanyekan kopi lokal Jateng, tambah Yusuf, Asosiasi UKM Kopi Jateng juga terus mengedukasi kaum muda agar mau menjadi petani.
"Kampanye kami juga untuk melahirkan petani kopi muda, sehingga ada regenerasi petani kopi," kata Yusuf.
Dalam kesempatan pengukuhan Asosiasi UKM Kopi Jateng juga dilakukan aksi Nyruput Kopi Bareng Ganjar dengan para hadirin yang hadir pada acara peresmian Hetero Space pada Jumat, 31 Januari 2020.(Kom)