Bocah tenggelam di Pantai Kemiren Cilacap dievakuasi
Cilacap (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi bocah yang tenggelam di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut Koordinator Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono, bocah 12 tahun bernama Nanda Mifta Rohman itu ditemukan dalam keadaan selamat.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari petugas TRC BPBD Kabupaten Cilacap pada pukul 10.25 WIB, korban diketahui bernama Nanda Mifta Rohman (12), warga Jalan Kanguru RT 06 RW 05, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Baca juga: Tenggelam di Sungai Serang, bocah kelas 6 SD ditemukan tewas
Nanda terseret gelombang saat berenang bersama teman-temannya di Pantai Kemiren pada Minggu pukul 09.45 WIB. Keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Pokdar RW 16 Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, yang meneruskan informasi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap dan Basarnas Pos SAR Cilacap.
Setelah menerima informasi tersebut, Basarnas Pos SAR Cilacap segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju ke Pantai Kemiren guna menggelar operasi SAR bersama tim pencarian dan pertolongan yang sudah lebih dulu berada di lokasi kejadian.
Operasi pencarian yang melibatkan SAR Nelayan Kemiren dan Pokdar RW 16 Kelurahan Tegalkamulyan membuahkan hasil sekitar pukul 10.40 WIB, ketika tim pencari menemukan Nanda dalam keadaan selamat. Nanda kemudian dibawa ke RSUD Cilacap untuk menjalani pemeriksaan.
"Dengan ditemukan korban atas nama Nanda Mifta Rohman, operasi SAR di Pantai Kemiren dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi telah kembali ke pangkalan masing-masing," kata Mulwahyono.
"Kami mengimbau wisatawan untuk selalu waspada terhadap ombak atau gelombang saat berwisata di pantai," ia menambahkan.
Baca juga: Bocah tenggelam ketika mandi di Sungai Serang Grobogan
Siaga Natal
Sebelumnya, Mulwahyono mengatakan Basarnas selama masa liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 siaga mulai tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari 2020.
Selama kurun waktu itu personel SAR dikerahkan untuk memantau objek wisata serta lalu lintas kendaraan di jalan raya.
"Sementara di objek wisata, kita sebatas koordinasi dan pemantauan. Jadi, teman-teman elalu patroli ke wisata seperti di Pantai Teluk Penyu, kemudian memonitor Pantai Widarapayung, Pantai Srandil dan sekitarnya, serta Pantai Jetis," kata Mulwahyono.
"Kalau untuk daerah lainnya seperti Kabupaten Kebumen, kami memberdayakan potensi SAR setempat guna memantau aktivitas masyarakat yang mengunjungi objek wisata alam khususnya pantai di wilayah itu," ia menambahkan.
Ia mengimbau warga yang berwisata di pantai selatan Kabupaten Cilacap dan Kebumen untuk mewaspadai kondisi gelombang.
"Kepada masyarakat, apalagi saat ini musim liburan anak sekolah, kami mohon kewaspadaannya saat berlibur di pantai. Anak-anak yang mandi di pantai supaya betul-betul diawasi untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, mengingat ombak atau gelombang pantai selatan ini tidak bisa diprediksi," katanya.
Menurut Koordinator Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono, bocah 12 tahun bernama Nanda Mifta Rohman itu ditemukan dalam keadaan selamat.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari petugas TRC BPBD Kabupaten Cilacap pada pukul 10.25 WIB, korban diketahui bernama Nanda Mifta Rohman (12), warga Jalan Kanguru RT 06 RW 05, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Baca juga: Tenggelam di Sungai Serang, bocah kelas 6 SD ditemukan tewas
Nanda terseret gelombang saat berenang bersama teman-temannya di Pantai Kemiren pada Minggu pukul 09.45 WIB. Keluarga kemudian melaporkan kejadian itu ke Pokdar RW 16 Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, yang meneruskan informasi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap dan Basarnas Pos SAR Cilacap.
Setelah menerima informasi tersebut, Basarnas Pos SAR Cilacap segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju ke Pantai Kemiren guna menggelar operasi SAR bersama tim pencarian dan pertolongan yang sudah lebih dulu berada di lokasi kejadian.
Operasi pencarian yang melibatkan SAR Nelayan Kemiren dan Pokdar RW 16 Kelurahan Tegalkamulyan membuahkan hasil sekitar pukul 10.40 WIB, ketika tim pencari menemukan Nanda dalam keadaan selamat. Nanda kemudian dibawa ke RSUD Cilacap untuk menjalani pemeriksaan.
"Dengan ditemukan korban atas nama Nanda Mifta Rohman, operasi SAR di Pantai Kemiren dinyatakan ditutup dan seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi telah kembali ke pangkalan masing-masing," kata Mulwahyono.
"Kami mengimbau wisatawan untuk selalu waspada terhadap ombak atau gelombang saat berwisata di pantai," ia menambahkan.
Baca juga: Bocah tenggelam ketika mandi di Sungai Serang Grobogan
Siaga Natal
Sebelumnya, Mulwahyono mengatakan Basarnas selama masa liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 siaga mulai tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari 2020.
Selama kurun waktu itu personel SAR dikerahkan untuk memantau objek wisata serta lalu lintas kendaraan di jalan raya.
"Sementara di objek wisata, kita sebatas koordinasi dan pemantauan. Jadi, teman-teman elalu patroli ke wisata seperti di Pantai Teluk Penyu, kemudian memonitor Pantai Widarapayung, Pantai Srandil dan sekitarnya, serta Pantai Jetis," kata Mulwahyono.
"Kalau untuk daerah lainnya seperti Kabupaten Kebumen, kami memberdayakan potensi SAR setempat guna memantau aktivitas masyarakat yang mengunjungi objek wisata alam khususnya pantai di wilayah itu," ia menambahkan.
Ia mengimbau warga yang berwisata di pantai selatan Kabupaten Cilacap dan Kebumen untuk mewaspadai kondisi gelombang.
"Kepada masyarakat, apalagi saat ini musim liburan anak sekolah, kami mohon kewaspadaannya saat berlibur di pantai. Anak-anak yang mandi di pantai supaya betul-betul diawasi untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, mengingat ombak atau gelombang pantai selatan ini tidak bisa diprediksi," katanya.