Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memperlakukan sama terhadap sekolah negeri dan swasta di daerah itu terkait dengan pelaksanaan program pendidikan gratis guna melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
"Bukan hanya di sekolah negeri, tapi juga swasta. Kita juga tidak pernah membedakan asal tinggal siswa/siswi semua dapat hak dan fasilitas yang sama," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima penghargaan "Wali Kota Entrepeneur Award 2019" kategori Pendidikan dari MarkPlus.Inc pada pelaksanaan MarkPlus Conference 2019.
Baca juga: Putra-putri PNS Pemkot Magelang peroleh beasiswa dari Korpri
Penghargaan diserahkan Founder of Innovation Network of Asia (INA) dan Founder of Asia Marketing Federation (AMF) Hermawan Kertajaya kepada Wali Kota Sigit Widyonindito di Jakarta, Rabu (4/12). Tahun lalu, Sigit menerima penghargaan yang sama untuk kategori kesehatan.
Penghargaan itu diberikan kepada kepala daerah mulai dari bupati, wali kota, hingga gubernur yang berperan besar dalam memajukan daerah masing-masing melalui tiga karakter, yaitu inovasi, kreativitas, serta kewirausahaan.
Ia menjelaskan tentang kebijakan program pendidikan gratis untuk para siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiah di daerah itu supaya anak didik menjalani pendidikan formal dengan lebih baik.
Bahkan, kata dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, para siswa mendapatkan seragam, buku, dan sepatu secara gratis dengan dana yang dialokasikan dari APBD setempat. Pada kesempatan itu, ia tidak menyebut alokasi dana untuk program pendidikan gratis di daerah itu.
"Kita berikan akses seluas-luasnya kepada anak-anak agar mereka bisa menuntut ilmu dengan baik," ucap dia.
Ia menjelaskan tentang komitmen Pemkot Magelang terhadap peningkatan mutu pendidikan di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan yang juga dikenal sebagai "Kota Sejuta Bunga" itu.
Terkait dengan penghargaan bidang pendidikan tersebut, ia mengatakan tidak lepas dari upaya Pemkot Magelang dalam meningkatkan kualitas pembangunan sektor pendidikan.
"Alhamdulillah karena kinerja kita selama ini mendapat apresiasi secara nasional," katanya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Magelang Ahmad Ludin Idris menambahkan tentang kesejahteraan para guru di daerah tersebut yang juga menjadi perhatian serius pemkot.
Para guru honorer atau guru tidak tetap, kata dia, sekarang tidak lagi menerima gaji dalam jumlah yang relatif minim akan tetapi telah sesuai dengan Upah Minimum Kota Magelang 2019 yang sekitar Rp1,7 juta per bulan.
Ia menjelaskan sektor pendidikan salah satu bidang jasa atau pelayanan andalan Kota Magelang guna mewujudkan visi daerah itu sebagai kota jasa yang modern dan cerdas, dilandasi masyarakat sejahtera dan religius.
"Sektor pendidikan sangat kami perhatikan, selain juga kesehatan, dan sektor lainnya. Karena itu modal kita membangun generasi unggul untuk pembangunan Kota Magelang, serta kesejahteraan masyarakat," kata dia. (hms)
Baca juga: PKK dan Pemkot Magelang perkuat kemitraan demi percepatan pembangunan
Baca juga: Standar tinggi kelola keuangan, Pemkot Magelang terima penghargaan
Berita Terkait
SDN Rancabentang 3 wujudkan pendidikan inklusif dengan sentuhan inovasi
Rabu, 11 Desember 2024 20:24 Wib
Dindik Banyumas ajak guru asah kemampuan dalam menulis literasi
Selasa, 10 Desember 2024 13:22 Wib
Mendikdasmen : Program Makan Bergizi Gratis ajarkan anak tak boros
Minggu, 8 Desember 2024 12:14 Wib
PGRI Jateng: Pastikan TK siap untuk wajib belajar 13 tahun
Minggu, 8 Desember 2024 6:14 Wib
Sambut Natal 2024, Bakorumkris RU IV Cilacap salurkan donasi pendidikan senilai Rp22 juta
Rabu, 4 Desember 2024 15:55 Wib
Pendidikan inklusif di SD Negeri terapkan PPI pendekatan diferensiasi
Sabtu, 30 November 2024 10:50 Wib
Wamen Dikdasmen: Guru PPPK diangkat bisa mengajar di sekolah asal
Sabtu, 30 November 2024 5:01 Wib
PGRI Jateng ingatkan UN juga penting untuk pemetaan pendidikan
Jumat, 29 November 2024 22:50 Wib