Jakarta (ANTARA) - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Rabu (6/11) tercatat Rp750.000 per gram, anjlok Rp8.000 dibanding hari sebelumnya pada level Rp758.000 per gram.
Sementara harga jual kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat Rp669.600 per gram, terkoreksi Rp8.500.
Sebelumnya, harga emas batangan Antam masih di atas Rp760.000.
Baca juga: Harga emas batangan anjlok, turun Rp5.000/gram
Merosotnya kembali harga emas batangan Aneka Tambang menyusul kejatuhan harga emas di pasar berjangka Comex New York Mercantile Exchange sebesar 1,81 persen menjadi 1.483,7 dolar AS per ounce.
Berdasarkan laman logammulia.com, harga jual emas batangan di gerai Butik Emas Logam Mulia Antam, Pulo Gadung, Jakarta, emas ukuran 0,5 gram diperdagangkan senilai Rp399.500, 1 gram Rp750.000, 2 gram 1.449.000, 3 gram Rp2.152.000, 5 gram Rp3.570.000, 10 gram Rp7.075.000, 25 gram Rp17.580.000, 50 gram Rp35.085.000.
Selanjutnya, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70.100.000, 250 gram Rp175.000.000, 500 gram Rp349.800.000, dan emas seberat 1 kilogram dijual Rp701.600.000.
Baca juga: Harga Emas Berjangka Turun Tiga Hari Berturut-Turut
Menurut catatan, harga jual emas tersebut sudah termasuk pajak penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, 6/11 pagi WIB), karena logam mulia tertekan oleh dolar atau greenback yang lebih kuat serta data ekonomi positif dari Amerika Serikat.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun tajam sebanyak 27,4 dolar AS atau 1,81 persen, menjadi ditutup pada 1.483,7 dolar AS per ounce.
Indeks aktivitas sektor jasa-jasa AS dari Institute for Supply Management (ISM) - asosiasi manajemen persediaan tertua dan terbesar di dunia - naik menjadi 54,7 persen pada Oktober, dari 52,6 persen pada September, dengan berita ekonomi positif menumpulkan permintaan safe haven untuk emas, mendorong harga emas menyentuh level terendah sesi baru tak lama setelah data dirilis.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,44 persen menjadi 97,93 pada pukul 18.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.
Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 49,8 sen atau 2,76 persen, menjadi ditutup pada 17,568 dolar AS per ounce, platinum untuk pengiriman Januari turun 8,1 dolar AS atau 0,86 persen, menjadi 930,6 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, emas berjangka juga turun 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.511,1 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kenaikan ekuitas AS dan greenback yang lebih kuat telah mengurangi permintaan terhadap emas.