Purwokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan musim tanam padi di berbagai wilayah Jateng berlangsung mundur seiring dengan prakiraan mundurnya musim hujan.
"Ya pasti mundur. Ketahanan pangan insya Allah sampai hari ini masih aman," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan ketika berbicara masalah pola tanam, ketika memasuki musim kemarau sebaiknya petani tidak menanam padi.
Baca juga: Padi gogo jadi alternatif musim tanam ketiga
Akan tetapi, kata dia, pihaknya tidak bisa memaksa petani untuk tidak menanam padi saat musim kemarau.
"Saya mau tanam kok Pak. Kalau saya mau tanam itu kan hak asasi saya," kata Ganjar menirukan ucapan yang biasa disampaikan petani.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pemerintah telah menyiapkan sekolah lapang, dinas, penyuluh, dan aktivis pertanian untuk menjelaskan kepada petani agar tidak menanam padi saat kemarau karena berisiko.
Baca juga: Musim tanam mundur, BI: Harga beras berpotensi naik
Saat ditanya kemungkinan mundurnya musim tanam akan berdampak pada penurunan produksi, Ganjar mengatakan penurunan tersebut tidak terjadi di semua titik karena ada sawah yang menggunakan irigasi teknis.
"Di sekitar Sungai Serayu irigasi teknisnya kan jalan," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan menghitung ketahanan pangan di Jateng pada tingkat terakhir.
"Jangan khawatir, kalau nanti kurang betul, ya kita impor. Yang penting enggak boleh lapar," katanya.