Magelang (ANTARA) - Pekan Olahraga Kelurahan (Porkel) 2019 Kota Magelang menjadi ajang untuk menjaring para atlet daerah setempat yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Dulongmas (Kedu, Pekalongan, Banyumas) IV/2020.
"Perhelatan ini diselenggarakan sampai 27 Oktober mendatang," kata Kepala Bidang Olahraga Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang Subarkah dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang di Magelang, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan ajang tersebut selain menjadikan olahraga sebagai budaya masyarakat, juga melahirkan bakat-bakat muda yang dapat mengharumkan nama Kota Magelang.
Pada atlet dalam Porkel 2019 yang digabung dengan Gala Desa yang menjadi program kompetisi dari Kementerian Olahraga (Kemenpora) RI itu, berlaga dalam cabang olahraga Futsal U-18, Tenis Meja, Bola Voli, Bulu Tangkis, Tenis Lapangan, Sepak Bola U-18, Tenis Meja U-18, Bola Voli U-18, Atletik U-13 dan U-15, serta Dayung R6.
Sejumlah arena pertandingan dengan total 1.944 atlet, melibatkan 389 ofisial, dan 239 anggota panitia pelaksana itu, antara lain Stadion Moch Soebroto, GOR Mandira, serta GOR Samapta.
Baca juga: Kota Magelang Gelar Porkel
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina usai membuka ajang itu di GOR Samapta, Kecamatan Magelang Utara, Jumat (11/10), menyatakan bangga atas porkel yang sejalan dengan Program Gala Desa itu.
"Lebih bangga lagi, Kota Magelang ditunjuk sebagai salah satu daerah yang melaksanakannya. Ini kepercayaan yang harus kita wujudkan dalam gelaran kompetisi yang sportif dan sukses,” katanya.
Ia mengatakan masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan luas untuk berperan dalam kegiatan olahraga.
Demikian halnya dengan porkel yang diikuti perwakilan 17 kelurahan di kota itu, katanya, bertujuan memperkuat jalinan persatuan dan kesatuan masyarakat.
"Di dalam porkel tertanam nilai-nilai loyalitas, dedikasi, kerja sama, nasionalisme, dan patriotisme," ujarnya.
Kepala Bidang Olahraga Pendidikan Menengah Deputi Bidang Olahraga Kemenpora Ari Mulyadi mengatakan ajang tersebut dianggarkan agar olahraga dapat membudaya di masyarakat.
Acara yang dibuat, kata dia, sebisa mungkin dengan kemasan yang proporsional.
"Tahun ini hanya 25 titik saja karena keterbatasan anggaran. Tapi ada beberapa kabupaten/kota yang melaksanakan secara mandiri dengan APBD. Kami hanya stimulan saja," katanya. (hms)
Baca juga: Wali kota: Jalan sehat untuk olahraga sekaligus promosi wisata
Baca juga: Jelang Porwil Dulongmas, KONI Magelang butuh tambahan dana