Masyarakat bakal diuji kesadarannya ikut sukseskan Sensus Penduduk "online"
Kudus (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan diuji kesadarannya dalam menyukseskan Sensus Penduduk tahun 2020 secara daring atau online karena masyarakat bisa melakukan pembaruan data secara mandiri melalui aplikasi yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kami memang membutukan dukungan masyarakat untuk menyukseskan Sensus 2020 yang dilaksanakan secara daring. Masyarakat yang memiliki gawai (gadget) bisa melakukan sensus secara mandiri cukup membuka alamat website bps.go.id," kata Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa di Kudus, Senin.
Ia mengungkapkan Sensus Penduduk tahun 2020 meliputi dua tahap, pertama masyarakat diberikan kesempatan melakukan sensus secara daring, kemudian dilakukan sensus secara manual.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, ASN Jateng diminta sosialisasikan melalui medsos
Sensus penduduk secara daring, kata dia, dibuka mulai bulan Februari-Maret 2020, sedangkan berikutnya dilakukan sensus secara manual.
Data base penduduk di Kudus diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sehingga ketika masyarakat membuka website BPS cukup memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga.
Masyarakat dipersilakan untuk menjawab 21 daftar pertanyaan mulai dari jenis pekerjaan hingga data kependudukan lainnya yang dibutuhkan.
Sebelum digelar sensus, BPS Kudus akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan harapan masyarakat yang memiliki gawai bisa melakukannya secara mandiri dan bisa dilakukan kapanpun, baik di rumah atau di kantor.
"Hal itu, tentunya memudahkan masyarakat yang memiliki kesibukan, serta menghemat biaya bagi petugas," ujarnya.
Tahapan selanjutnya, BPS Kudus akan melakukan pencetakan data penduduk di Kabupaten Kudus untuk mendeteksi warga yang sudah melakukan pemutakhiran data keluarga dan yang belum.
"Bagi penduduk yang belum melakukan pemutakhiran data kependudukan akan muncul tanda khusus, sehingga menjadi target petugas BPS untuk didatangi guna dilakukan sensus secara manual," ujarnya.
Terkait kendala di lapangan, terkait dengan kepemilikan gawai karena tidak semua masyarakat mampu mengoperasikan gawai dan memahami tahapan sensus penduduk menggunakan media digital.
Oleh karena itu, BPS berencana melakukan sosialisasi yang melibatkan pemerintah daerah dalam mempersiapkan sensus tahun depan.
"Sosialisasi digelar mulai dari petugas hingga tingkat RT, desa, hingga kabupaten. Untuk itu, kami meminta dukungan dari pemerintah kabupaten melalui testimoni atau imbauan dari Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo," tuturnya.
Mendengar hal tersebut, Plt Bupati Kudus M. Hartopo menyatakan dukungannya secara penuh dan siap memfasilitasi penyelenggaraan sensus penduduk oleh BPS Kabupaten Kudus.
Ia mempersilakan BPS untuk membuat pengumuman pada reklame atas nama pemkab sebagai bentuk sosialisasi.
"Silakan melakukan sosialisasi, kami dari pemerintah daerah siap mendukung pelaksanaan sensus penduduk dengan melibatkan pemangku kepentingan dan OPD terkait," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Jateng "powerful" bantu sensus penduduk 2020
"Kami memang membutukan dukungan masyarakat untuk menyukseskan Sensus 2020 yang dilaksanakan secara daring. Masyarakat yang memiliki gawai (gadget) bisa melakukan sensus secara mandiri cukup membuka alamat website bps.go.id," kata Kepala BPS Kudus Rahmadi Agus Santosa di Kudus, Senin.
Ia mengungkapkan Sensus Penduduk tahun 2020 meliputi dua tahap, pertama masyarakat diberikan kesempatan melakukan sensus secara daring, kemudian dilakukan sensus secara manual.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, ASN Jateng diminta sosialisasikan melalui medsos
Sensus penduduk secara daring, kata dia, dibuka mulai bulan Februari-Maret 2020, sedangkan berikutnya dilakukan sensus secara manual.
Data base penduduk di Kudus diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sehingga ketika masyarakat membuka website BPS cukup memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga.
Masyarakat dipersilakan untuk menjawab 21 daftar pertanyaan mulai dari jenis pekerjaan hingga data kependudukan lainnya yang dibutuhkan.
Sebelum digelar sensus, BPS Kudus akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan harapan masyarakat yang memiliki gawai bisa melakukannya secara mandiri dan bisa dilakukan kapanpun, baik di rumah atau di kantor.
"Hal itu, tentunya memudahkan masyarakat yang memiliki kesibukan, serta menghemat biaya bagi petugas," ujarnya.
Tahapan selanjutnya, BPS Kudus akan melakukan pencetakan data penduduk di Kabupaten Kudus untuk mendeteksi warga yang sudah melakukan pemutakhiran data keluarga dan yang belum.
"Bagi penduduk yang belum melakukan pemutakhiran data kependudukan akan muncul tanda khusus, sehingga menjadi target petugas BPS untuk didatangi guna dilakukan sensus secara manual," ujarnya.
Terkait kendala di lapangan, terkait dengan kepemilikan gawai karena tidak semua masyarakat mampu mengoperasikan gawai dan memahami tahapan sensus penduduk menggunakan media digital.
Oleh karena itu, BPS berencana melakukan sosialisasi yang melibatkan pemerintah daerah dalam mempersiapkan sensus tahun depan.
"Sosialisasi digelar mulai dari petugas hingga tingkat RT, desa, hingga kabupaten. Untuk itu, kami meminta dukungan dari pemerintah kabupaten melalui testimoni atau imbauan dari Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo," tuturnya.
Mendengar hal tersebut, Plt Bupati Kudus M. Hartopo menyatakan dukungannya secara penuh dan siap memfasilitasi penyelenggaraan sensus penduduk oleh BPS Kabupaten Kudus.
Ia mempersilakan BPS untuk membuat pengumuman pada reklame atas nama pemkab sebagai bentuk sosialisasi.
"Silakan melakukan sosialisasi, kami dari pemerintah daerah siap mendukung pelaksanaan sensus penduduk dengan melibatkan pemangku kepentingan dan OPD terkait," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Jateng "powerful" bantu sensus penduduk 2020