Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, berkomitmen untuk terus mengembangkan Elwasi yaitu alat deteksi dini gerakan tanah atau longsor, dengan harapan dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi bencana.
"Terlebih lagi, baru-baru ini Elwasi masuk dalam daftar pemenang krenova tingkat provinsi Jawa Tengah. Hal ini makin meningkatkan semangat kami untuk mengembangkan Elwasi," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis.
Dia menjelaskan Elwasi adalah alat deteksi dini gerakan tanah atau longsor yang dibuat oleh seorang staf Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara yang bernama Sudarsono.
"Karena itu kami sangat bangga karena Elwasi masuk dalam daftar pemenang krenova tingkat provinsi Jawa Tengah, ini merupakan inovasi yang diciptakan oleh tim BPBD. Alat yang sangat sederhana, namun Insya Allah dapat membawa manfaat besar bagi upaya pengurangan risiko bencana," katanya.
Baca juga: Jateng didominasi bencana tanah longsor, kebakaran, dan angin topan
Dia berharap pengembangan Elwasi nantinya tidak hanya memberi manfaat bagi upaya mitigasi bencana di Jawa Tengah, melainkan juga di seluruh wilayah di Indonesia.
"Karena itu besar harapan kami, pengembangan Elwasi ini mendapat dukungan dari seluruh pihak, terutama dari pemerintah pusat, karena ini merupakan inovasi yang sangat berpotensi untuk mendukung upaya mitigasi bencana longsor," katanya.
Dia juga menambahkan pada masa mendatang, pihaknya akan mengikutsertakan Elwasi dalam lomba inovasi tingkat nasional.
"Besar harapan kami keberadaan Elwasi ini makin banyak dikenal dan diketahui oleh masyarakat Indonesia agar dukungan terhadap pengembangan Elwasi juga makin meluas," katanya.
Sebelumnya, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo menjelaskan, Elwasi merupakan singkatan dari Eling Waspada lan Siaga. Nama tersebut, kata dia, memiliki makna dan berisi ajakan agar semua pihak mengingat bahwa mereka berada di daerah rawan bencana sehingga perlu kewaspadaan dan tetap harus siaga dalam mengurangi risiko bencana.
"Lahirnya alat tersebut berawal dari banyaknya kejadian bencana tanah ambles dan longsor di Kabupaten Banjarnegara," katanya.
Dia menambahkan Elwasi telah diuji coba di beberapa wilayah, seperti di Desa Sirongge Kecamatan Pandanarum Banjarnegara ( 2017), Longsor Cisolok Sukabumi Jawa Barat (2018) dan di Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan Banjarnegara (2019).
Baca juga: Pemasangan alat deteksi dini cocok untuk daerah longsor
Baca juga: Curah hujan tinggi, pengendara diminta waspadai jalur rawan longsor