Tambolaka, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur berminat menindaklanjuti tawaran Forum UMKM Kota Magelang, Jawa Tengah tentang pelatihan bagi pelaku UMKM setempat guna meningkatkan dan mengembangkan produksi.
"Nanti akan komunikasikan UMKM dan ditindaklanjuti. Segera berangkat ke Magelang OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red.) terkait untuk pelajari apa keunggulan di Magelang," kata Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu di Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (27/8) malam.
Ia mengatakan hal itu dalam ramah tamah dengan tamu rombongan dari Pemerintah Kota Magelang yang dipimpin Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Magelang Joko Budiyono.
Ia menjelaskan tentang pentingnya segera diatur kunjungan pihak pemkab setempat ke Kota Magelang sehingga bisa direalisasikan program pelatihan pengembangan produk pelaku UMKM di daerah itu sebagaimana disampaikan Ketua Forum UMKM Kota Magelang Iwing Sulistyawati didampingi Seksi Pelatihan Esti Widayati.
Pada kesempatan itu, baik Bupati Markus Dairo Talu maupun Sekda Joko Budiyono, secara bergantian memaparkan profil, hasil pembangunan, dan kekayaan potensi daerah masing-masing.
Ia mengemukakan pentingnya peningkatan dan pengembangan secara kreatif serta inovatif produk UMKM setempat, guna mendukung pembangunan kepariwisataan, peningkatan kemampuan dan pendapatan pelaku UMKM, serta kemampuan menghadapi persaingan pasar.
Sekda Joko Budiyono mengatakan kedatangan rombongan dari Kota Magelang, termasuk para wartawan yang bertugas di daerah itu dan pelaku UMKM ke Sumba Barat Daya untuk menjajaki kerja sama kedua daerah terkait dengan pelatihan UMKM. Hal serupa juga untuk kunjungan ke Kabupaten Sumba Barat, Senin (26/8).
"Kami tunggu OPD dari sini (Sumba Barat Daya, red.) ke Magelang, akan kami perlihatkan juga kota kami yang kecil, indah, bersih, tata kota cantik. Kami andalkan pembangunan sektor jasa, termasuk perdagangan dan peningkatan UMKM," katanya.
Iwing mengatakan kesiapan pihaknya berbagi pengalaman terkait dengan peningkatan produksi, pengembangan usaha, dan peningkatan sumber daya pelaku UMKM melalui kerja sama pelatihan.
"Kami siap berbagi dengan pelatihan, baik di Magelang maupun kami melatih di sini (Sumba Barat Daya, red.)," katanya.
Iwing yang juga pelaku UMKM batik itu, juga mengenalkan tentang beberapa motif batik khas Kota Magelang, antara lain "Water Torn (Menara Air)" dan "Kupat Tahu (kuliner khas Magelang, red.).
Pada kesempatan itu, Esti yang juga pelaku UMKM makanan olahan berbahan aneka sayuran mempromosikan produk-produknya, seperti keripik daun singkong, keripik wortel, manisan terung, dan keripik peria yang prosesnya secara tradisional dengan memperhatikan kepentingan kesehatan serta kelayakan konsumsi.
"Dengan bahan baku lokal, seperti di sini banyak talas, juga bisa diolah menjadi camilan," katanya.
Ia mengemukakan setiap daerah memiliki kekayaan bahan makanan, seperti aneka sayuran yang secara variatif bisa diolah menjadi camilan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Barat Daya Ratu Wula Talu juga menyatakan segera menindaklanjuti tawaran kerja sama pelatihan pengembangan UMKM dari Kota Magelang bagi pelaku UMKM setempat.
"Potensi untuk UMKM berkembang di sini banyak, rata-rata masyarakat sebagai petani. Tahun depan kami undang (Forum UMKM Kota Magelang, red.) ke sini saya juga akan mengunjungi Magelang," kata Ratu yang juga salah satu calon anggota terpilih DPR RI dari provinsi setempat hasil Pemilu 2018 dan Ketua Dekranasda Kabupaten Sumba Barat Daya itu.
Ia mengatakan, potensi makanan lokal bisa dikembangkan secara kreatif menjadi oleh-oleh khas daerah itu bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumba Barat Daya.
Ia juga mengemukakan pentingnya terobosan pengembangan produk kain tenun khas daerah itu menjadi produk batik dengan berbagai motif khusus daerah setempat.
"Kita buat terobosan batik Sumba. Kami akan hadirkan beberapa penenun untuk dilatih," katanya.