Gelar itu hanya berjarak tiga tahun dari penampilan pertama Fritz di final ATP Tour dalam Memphis Open 2016, kala itu sebagai petenis peringkat 145 dunia dan mengikuti turnamen menggunakan fasilitas wildcard saat masih berusia 18 tahun.
"Ini sangat luar biasa. Saya bahkan hampir tidak mempercayainya. Saya masih berusaha untuk menerimanya," kata Fritz dikutip dari laman ATP Tour, Minggu.
"Saya ingin memenangi gelar Tour sejak saya mencapai final ketika saya berusia 18 tahun. Rasanya seperti saya telah menunggu begitu lama. Aku sangat bahagia," ujarnya menambahkan.
Fritz tampil begitu tenang seolah tak menunjukkan kegugupan melakoni final ATP Tour keduanya menghadapi Querrey yang punya rekam jejak 10 kali juara turnamen sekelas ATP Tour.
Ia mematahkan servis tanpa balas dalam return game pertamanya pada pertandingan tersebut, dan ia tidak pernah tertinggal. Itu adalah awal yang sangat kuat mengingat Querrey hanya kehilangan servis dua kali sepanjang minggu sebelum memasuki final.
Baca juga: Pliskova tumpas Kerber untuk juarai Eastbourne International
Tetapi meskipun kedua petenis Amerika itu berbagi kemenangan dalam empat kali pertemuan mereka sebelumnya, Fritz tampil memimpin dalam reli dari baseline dan lebih solid, sedangkan kesalahan sendiri pada saat-saat penting mengganggu Querrey.
Petenis veteran itu mendapat peluang untuk mengatur permainan menjadi lebih solid pada set kedua ketika ia memimpin 40-0 pada servisnya. Namun sejumlah kesalahan forehand membuat Fritz membalik permainan dan meraih break keduanya dalam pertandingan, dan memimpin laga.
Dan Fritz meraih kemenangan terbesarnya dengan menutup pertandingan dengan as, kemudian mengangkat kedua tangannya untuk merayaka keberhasilan.
"Luar biasa sulit. Saya harus memainkan yang terbaik hari ini untuk menang," kata Fritz.
"Ini adalah turnamen pertama Sam dalam waktu yang lama, jadi selamat baginya untuk mencapai ke final setelah cedera dan keluar. Dia akan sangat berbahaya di Wimbledon, seperti biasanya," ujarnya melengkapi.
Baca juga: Djokovic lalui pemanasan dengan rapat tujuh jam
Baca juga: Federer tolak ide pelatih beri instruksi di lapangan