Pemkot Magelang ajak warga jaga persaudaraan pascapemilu
kalau kita ingin menjalankan hidup di dunia selamat jangan lupa bersih-bersih hati. Karena yang dinilai Allah bukan rupa atau badan tapi hati
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang mengajak seluruh masyarakat setempat untuk terus menjaga persaudaraan setelah Pemilu, 17 April 2019.
"Jika memang sempat ada sedikit gesekan karena perbedaan tersebut, marilah kita kembali merapatkan barisan untuk tetap bersatu dan saling memaafkan, demi keutuhan dan kejayaan NKRI," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Joko Budiyono pada pengajian peringatan Isra Mikraj 1440 Hijriah di Masjid Agung Kauman Kota Magelang, Selasa.
Ia mengatakan pemilu seharusnya tidak mengubah jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, memegang teguh persatuan, dan kesatuan, meskipun berlatar belakang kehidupan beraneka ragam.
Terkait dengan kegiatan keagamaan itu, kata dia, salah satu wujud nyata syiar Islam, upaya meningkatkan kualitas umat, dan wahana silaturahim di antara ulama, umara, dan umat yang bermuara semakin kokoh persatuan dan kesatuan.
Ia mengatakan pada hakikatnya Isra Mikraj peristiwa sakral, ketika Rasulullah Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT agar Nabi beserta umat menjalankan shalat lima waktu setiap hari.
Sebagai seorang Muslim, katanya, perintah shalat lima waktu tidak sekadar rutinitas, namun ada nilai yang terkandung didalamnya, setidaknya mampu tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut dia, sebagai kalifah di Bumi, umat Muslim mengemban tugas amar makruf nahi mungkar.
Fondasi pokok "akhlaqul karimah", katanya, merupakan hal yang mutlak diperlukan demi terciptanya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berkualitas.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga suasana kehidupan harmonis serta saling menghormati, dalam lingkup intern dan antarumat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah," kata Sigit.
Dalam pengajian peringatan Isra Mikraj 1440 Hijriah yang menghadirkan penceramah K.H. Dr Arja Imroni (dosen UIN Walisongo Semarang) itu, hadir antara lain Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi, jajaran Forpimda Kota Magelang, tokoh agama, tokoh masyarakat, ratusan warga Kota Magelang dan sekitarnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Magelang periode 2018-2022.
Dalam tausiahnya, Arja Imroni mengajak umat meneladani Rasulullah yang senantiasa memiliki hati dan jiwa yang bersih, sebagai kunci untuk menjalani hidup di dunia dengan selamat.
"Makna yang perlu kita ambil, bahwa kalau kita ingin menjalankan hidup di dunia selamat jangan lupa bersih-bersih hati. Karena yang dinilai Allah bukan rupa atau badan tapi hati," katanya. (hms)
"Jika memang sempat ada sedikit gesekan karena perbedaan tersebut, marilah kita kembali merapatkan barisan untuk tetap bersatu dan saling memaafkan, demi keutuhan dan kejayaan NKRI," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Joko Budiyono pada pengajian peringatan Isra Mikraj 1440 Hijriah di Masjid Agung Kauman Kota Magelang, Selasa.
Ia mengatakan pemilu seharusnya tidak mengubah jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, memegang teguh persatuan, dan kesatuan, meskipun berlatar belakang kehidupan beraneka ragam.
Terkait dengan kegiatan keagamaan itu, kata dia, salah satu wujud nyata syiar Islam, upaya meningkatkan kualitas umat, dan wahana silaturahim di antara ulama, umara, dan umat yang bermuara semakin kokoh persatuan dan kesatuan.
Ia mengatakan pada hakikatnya Isra Mikraj peristiwa sakral, ketika Rasulullah Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT agar Nabi beserta umat menjalankan shalat lima waktu setiap hari.
Sebagai seorang Muslim, katanya, perintah shalat lima waktu tidak sekadar rutinitas, namun ada nilai yang terkandung didalamnya, setidaknya mampu tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut dia, sebagai kalifah di Bumi, umat Muslim mengemban tugas amar makruf nahi mungkar.
Fondasi pokok "akhlaqul karimah", katanya, merupakan hal yang mutlak diperlukan demi terciptanya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berkualitas.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga suasana kehidupan harmonis serta saling menghormati, dalam lingkup intern dan antarumat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah," kata Sigit.
Dalam pengajian peringatan Isra Mikraj 1440 Hijriah yang menghadirkan penceramah K.H. Dr Arja Imroni (dosen UIN Walisongo Semarang) itu, hadir antara lain Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi, jajaran Forpimda Kota Magelang, tokoh agama, tokoh masyarakat, ratusan warga Kota Magelang dan sekitarnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Magelang periode 2018-2022.
Dalam tausiahnya, Arja Imroni mengajak umat meneladani Rasulullah yang senantiasa memiliki hati dan jiwa yang bersih, sebagai kunci untuk menjalani hidup di dunia dengan selamat.
"Makna yang perlu kita ambil, bahwa kalau kita ingin menjalankan hidup di dunia selamat jangan lupa bersih-bersih hati. Karena yang dinilai Allah bukan rupa atau badan tapi hati," katanya. (hms)