Purwokerto (ANTARA) - Doktor Anjar Nugroho segera dilantik menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) untuk masa jabatan 2019-2023.
Penyerahan surat keputusan pengangkatan Rektor UMP itu dilakukan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMP Profesor Doktor Baedhowi di Ruang Sidang Gedung Rektorat Lantai UMP di Purwokerto, Kamis malam.
Rektor UMP sebelumnya yang juga mantan Hakim Agung di Mahkamah Agung RI, Dr Syamsuhadi Irsyad, wafat pada 28 Maret 2019 dalam usia 81 tahun. Selama beberapa hari sebelumnya, ia menjalani perawatan di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto karena sakit.
Anjar Nugroho sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik UMP. Penyerahan SK Rektor, antara lain dihadiri Pengurus BPH UMP, wakil rektor, direktur pascasarjana, dekan, ketua lembaga, dan kepala biro di lembaga pendidikan tinggi itu.
Dalam SK PP Muhammadiyah disebutkan bahwa sehubungan telah terpilih nama calon Rektor UMP perlu diangkat surat keputusan bahwa nama calon yang diusulkan menjadi rektor tersebut mampu dan dapat diangkat. Surat keputusan itu mulai berlaku pada 29 Maret 2019 sampai dengan 30 Juni 2023.
Baedhowi mengatakan pemilihan rektor yang baru berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan statuta di UMP.
"Pemilihan rektor berjalan baik, aman, lancar, dan benar-benar UMP bisa melanjutkan adanya otonomi kampus, demokrasi di kampus berjalan lancar. Kepemimpinan di UMP tidak boleh terputus," kata dia.
Dengan turunnya SK kepada Anjar Nugroho sebagai Rektor UMP, kata dia, hanya tinggal menunggu pelantikan.
Pihaknya berharap Anjar Nugroho secepatnya melakukan persiapan pelantikan.
"Karena memang harus proaktif, supaya PP Muhammadiyah juga segera menetukan waktu pelantikannya. PP Muhammadiyah sudah memberikan amanah kepada Dr Anjar Nugroho. Itu adalah suatu kepercayaan yang diberikan PP Muhammadiyah berdasarkan proses yang diberikan dari awal sampai akhir," katanya.
Ia menjelaskan ketetapan PP Muhammadiyah bukan tanpa alasan, tetapi juga membaca apa yang terjadi dalam prosesnya.
Saat pimpinan memberikan amanah, kata dia, di dalamnya tersirat harapan yang mulia.
Tidak semata-mata Rektor UMP hanya menyenangkan pada PP Muhammadiyah, katanya, akan tetapi mandat yang diembannya itu untuk mewujudkan UMP yang berkemajuan.
"Tersirat amanah sebagai rektor dapat mewujudkan UMP yang berkemajuan tidak semata-mata asal pimpinan senang. Tapi mengharapkan bagaimana amanah tadi bisa menyenangkan pada 'stakeholder' persyarikatan. Walaupun UMP sudah berjalan sangat pesat, tapi tuntutan abad ke-21 ini lebih dari itu. Bagaimana mewujudkan pendidikan yang berkemajuan, yang menjadi program yang harus dibuat Dr Anjar dan jajarannya," ujarnya.
Anjar Nugroho berharap, hingga menyelesaikan masa baktinya pada 30 Juni 2023 sebagai Rektor UMP, dapat amanah.
"Semoga kami bisa amanah dan tentu apa yang disampaikan keinginan kita bersama, ke depan harus semakin maju, tapi tentu tidak bisa kita lakukan sendiri tapi kita lakukan bersama," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyebut Syamsuhadi Irsyad meninggalkan banyak kesan dan warisan prestasi yang luar biasa.
"Saya tidak bisa merekam semua yang beliau lakukan, tapi di dua periode terakhir saya rekam dengan sangat baik. Warisannya sangat banyak sekali. Ke depannya kami akan terus mengembangkan warisan yang tinggalkan almarhum Pak Syam, dan terus berusaha untuk memajukan UMP," katanya.
Ia juga mengatakan ingin membawa UMP betul-betul menjadi tonggak untuk memacu lebih maju selama periode 2019-2023.
Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tim statuta, supaya UMP yang semakin besar itu gerakannya lebih efektif dan efisien. (tgr).