Magelang (ANTARA) - Ratusan warga Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar selamatan puser bumi di puncak Gunung Tidar, Minggu, untuk merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah perbedaan yang meruncing menjelang Pemilu 2019.
Dalam doa bersama yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, dan Bupati Magelang Zainal Arifin tersebut juga dibawa puluhan nasi tumpeng beserta ingkung dan dua gunungan kecil yang berisi sayuran.
Selain itu, satu gunungan besar yang diberi nama gunungan "umbul donga" berisi tempelan-tempelan kertas berupa permohonan dan harapan para peserta kepada Tuhan YME.
Kegiatan tersebut diawali dengan mengucurkan air kendi di pakuning bumi yang berada di puncak Gunung Tidar yang dilakukan Gubernur Jateng bersama Wali Kota dan Bupati Magelang.
Sebelum dilakukan doa bersama, beberapa perempuan membawa obor menuju gunungan "umbul donga" kemudian membakar gunungan tersebut. Saat gunungan terbakar belasan penari topeng ireng mengelilinginya.
Koordinator kegiatan, Arianto, mengatakan acara itu berkonsep kenduri dengan suatu doa bersama warga desa diakhiri dengan makan bersama.
Ia tidak sepakat jika kenduri itu disebut sebagai upaya politis terkait dengan pelaksanaan pilpres maupun pileg mendatang.
Oleh karena itu, katanya, warga yang hadir dilarang membawa atribut partai maupun salah satu pasangan calon presiden.
"Kami tidak ingin terjebak pada arus politik praktis. Tidak ada atribut partai maupun paslon presiden, yang ada adalah atribut kebudayaan, pakaian-pakaian adat Jawa, representasi dari laku politik berbangsa yang mengedepankan kebudayaan," katanya.
Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat berkumpul di pakuning bumi di Magelang itu untuk berdoa bersama agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga.
"Kita berkumpul meskipun berbeda kulit tetap saudara, berbeda golongan tetap saudara, berbeda partai tetap saudara, rezeki berbeda juga tetap saudara," katanya.
Ia menuturkan bangsa Indonesia akan melaksanakan acara lima tahunan berupa pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat dan memilih presiden.
Oleh karena itu, ia mengajak semua kalangan masyarakat untuk menjaga persatuan dan persaudaraan.
"Mari kita berdoa mudah-mudahan Indonesia nanti mendapat pemimpin yang amanah yang dapat mengerti kemauan rakyat dan hidupnya juga merakyat, hatinya baik dan bersih, dan cita-citanya memakmurkan rakyatnya," katanya.(LHP)
Berita Terkait
Di angkringan Gunung Tidar lahir kepahlawanan sastra
Senin, 11 November 2024 8:46 Wib
Enam gunung api RI berstatus siaga dan awas, satu ada di Jateng
Sabtu, 9 November 2024 22:20 Wib
Gunung Semeru beberapa kali erupsi disertai letusan hingga 1 km
Kamis, 7 November 2024 8:50 Wib
Empat bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi
Senin, 4 November 2024 13:26 Wib
DPD RI dukung usulan Gunung Slamet dijadikan taman nasional
Senin, 28 Oktober 2024 16:10 Wib
Kebun Raya Gunung Tidar tutup pada 22-27 Oktober 2024
Senin, 21 Oktober 2024 19:58 Wib
Rendy Sanjaya juarai 76 Indonesian Downhill 2024
Senin, 21 Oktober 2024 8:48 Wib
Balap sepeda downhill seri dua di Kudus diikuti 114 peserta
Sabtu, 19 Oktober 2024 19:08 Wib