Kota Magelang (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Magelang mendorong para ibu di daerah itu berperan aktif dalam kampanye pengurangan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari sebagai dukungan terhadap gerakan pelestarian lingkungan.
"Mendorong kaum ibu, khususnya pengurus dan seluruh anggota Dharma Wanita untuk ikut berperan aktif mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari," kata Penasihat DWP Kota Magelang Yetti Biakti Sigit Widyonindito di Magelang, Jumat.
Di sela acara serah terima jabatan ketua antarwaktu DWP Kota Magelang, Yayasan Dian Dharma, dan Penyelenggara TK Pertiwi Kota Magelang masa bakti 2014-2019 di Gedung Wanita Kota Magelang, Jawa Tengah itu, ia mengatakan bahwa para ibu menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar bagi lingkungan.
Sampah yang dihasilkan, kata dia dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, biasanya berupa sampah rumah tangga dan yang paling banyak berupa sampah plastik.
"Masalah sampah, ibu-ibu itu memproduksi sampah yang paling banyak. Utamanya plastik, padahal plastik baru akan musnah setelah 450 tahun. Saya kira perlu ditata ulang lagi penggunaan plastik sehari-hari," ujar Yetty yang juga isteri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito itu.
Ia menyebut langkah nyata yang bisa dimulai para ibu terkait dengan keikutsertaan dalam kampanye pengurangan sampah plastik, antara lain penggantian penggunaan air minum dalam kemasan plastik menjadi pemakaian gelas.
Cara itu, ujar dia, bisa membantu penyelamatan bumi Indonesia dari bahaya sampah plastik.
"Dulu kita minum pakai gelas, sekarang dengan mudahnya pakai air mineral kemasan plastik. Berapa banyak sampah plastik yang kita produksi, bisa-bisa anak cucu kita besok akan menikmati tanah Indonesia penuh plastik, kalau tidak kita sendiri sebagai ibu rumah tangga yang mengurangi plastik," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengatakan bahwa DWP Kota Magelang telah merintis pembuatan tas dari bahan kain yang bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama pada ibu, untuk berbelanja atau bepergian. Tas dari bahan kain itu bisa menjadi pengganti "tas keresek" yang terbuat dari plastik.
"Saya minta kepada ibu-ibu bawa tas kain dari rumah atau tas yang bisa dilipat, jadi kalau mau pergi ke mana pun atau belanja, tas itu dipakai. Itu lebih baik, daripada menambah jumlah sampah 'tas keresek'," katanya.
Jabatan ketua antarwaktu DWP Kota Magelang masa bakti 2014-2019 diserahterimakan dari pejabat lama Jujuk Sumartono kepada Dwi Arni Suprihatingrum Joko Budiono. (hms)