"Saat ini kami tidak punya rencana (meluncurkan Nokia Pisang), tapi kami punya perangkat lain untuk Indonesia," ujar Country Manager HMD Indonesia, Sanmeet Singh Kocharr, kepada Antara di sela media gathering, Rabu (10/10).
Ponsel yang diperkenalkan secara global dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2018 pada Februari lalu itu merupakan "reinkarnasi" dari perangkat klasik Nokia 8110.
Bentuknya yang melengkung dan berwarna kuning membuat perangkat tersebut dinamai Nokia Pisang. Tidak hanya itu, perangkat tersebut tampil lebih tipis dari Nokia 8110 terdahulu, dan tanpa antena, serta mendukung jaringan 4G.
Sayangnya, Nokia Pisang menjalankan sistem operasi KaiOS. Hal ini juga tampaknya menjadi pengganjal kehadiran perangkat tersebut di Indonesia.
"Nokia Pisang menggunakan KaiOS, sistem operasi yang bukan Android, bukan Symbian, bukan Windows... Tidak segampang itu masuk sini," ujar Marketing Lead HMD Indonesia, Miranda Vania Warokka kepada Antara saat ditemui pada kesempatan yang sama.
KaiOS, menurut laman resminya, merupakan sistem operasi yang ringan smart feature phone dengan fitur Wifi, GPS dan fungsi canggih lainnya ke perangkat bukan touch screen yang terjangkau.
Selain Nokia Pisang, perangkat yang telah mengadopsi sistem operasi tersebut adalah Jio Phone, yang sebelumnya juga telah diluncurkan di India. Sehingga, bisa dikatakan sistem operasi tersebut telah memiliki ekosistem di India.
Laman smartprix, Kamis (11/10) melaporkan bahwa Nokia Pisang ditawarkan dengan harga 5.999 rupee (atau sekitar Rp1,2 juta) di India, dan akan mulai tersedia untuk pembelian pada 24 Oktober mendatang.