"Festival (Kuliner Betawi) ini terakhir diselenggarakan pada 2013," kata Plt Kepala Seksi Kebudayaan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Yuyu Wahyudin saat ditemui di kantornya, Kamis.
Yuyu menerangkan, Festival Kuliner Betawi akan diselenggarakan di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Jakarta Selatan di Jalan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan pada 24 Juli. Kegiatan dimulai sejak pukul sembilan pagi.
Ia menjelaskan, pemerintah kota memutuskan menghidupkan kembali kegiatan tersebut, karena festival dianggap sebagai bentuk acara yang efektif untuk mempromosikan panganan khas berikut kebudayaan Betawi.
Wisatawan dalam negeri dan mancanegara, menurut Yuyu, perlu diperkenalkan lebih lanjut mengenai kekayaan kuliner khas Betawi.
"Banyak yang sudah kenal dan mencicipi panganan Betawi, salah satunya kerak telor. Tapi, kuliner khas Betawi itu beragam, diantaranya ada Pecak Ikan Mas, Soto Betawi," terang Yuyu.
Dengan begitu, adanya festival diharapkan dapat memperkenalkan ragam panganan khas Betawi tidak hanya untuk masyarakat Jakarta, tetapi juga para pendatang.
"Jika turis datang ke sini, khususnya Jakarta Selatan, mereka tahu panganan khasnya apa," tambahnya.
Selama festival berlangsung, acara diisi dengan lomba masak dari perwakilan 10 kecamatan di Jakarta Selatan, demo memasak, stan pameran, dan acara hiburan.
"Juri lomba masaknya berasal dari akademisi, pemerhati budaya Betawi, dan praktisi kuliner," terang Yuyu.
Ia menambahkan, untuk acara lomba tiap kecamatan akan mengirim perwakilan.
"Sekarang di tiap kecamatan, ada satu unit UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) OK OCE (Satu Kecamatan, Satu Pusat Kewirausahaan), nanti para peserta akan digerakkan dari sana," tambahnya.
Festival Kuliner Betawi merupakan rangkaian dari acara Gebyar Budaya Betawi yang diadakan pada tahun ini oleh Suku Dinas Pariwisata dan Budaya Jakarta Selatan.
"Dalam rangkaian itu ada empat acara, diantaranya Festival Batik, Festival Kuliner Betawi, Festival Pencak Silat, dan Festival Kerak Telor," kata Yuyu.
Festival Batik telah diselenggarakan lebih dulu pada 5 Juni di Pal Batu, Kelurahan Menteng Dalam. Kegiatan itu bertujuan memperkenalkan motif Batik Pal Batu ke masyarakat.
"Antusiasme pengunjung cukup baik. Festival itu sengaja dibuat karena walau motif Batik Pal Batu sudah lama diciptakan, tetapi belum banyak yang kenal," tambahnya.(Editor : Subagyo).