Solo (Antaranews Jateng) - Barista asal Kota Solo Farid Y.K. mengatakan "ngopi" atau kebiasaan minum kopi mulai menjadi gaya hidup sebagian masyarakat, khususnya generasi muda.
"Saat ini bukan hanya masyarakat dari kalangan berumur yang menikmati kopi, tetapi anak muda banyak yang menyukai kopi," katanya saat ditemui di acara "Ngopi Bareng KAI" di Stasiun Solo Balapan, Rabu.
Oleh karena itu, menurut dia, saat ini banyak kafe kopi yang bermunculan di Kota Solo. Bahkan, karena potensi pasar tersebut, sejumlah barista yang sebelumnya hanya menjadi karyawan restoran atau kafe saat ini berani membuka kafe sendiri.
"Bahkan meskipun lokasi kafe tersebut tidak di pinggir jalan raya atau di tengah kota, akan tetap dicari konsumen selama kopi tersebut enak," katanya.
Menurut dia, tidak sedikit barista yang lebih tertarik mengeksplorasi kekayaan kopi lokal, salah satunya Kopi Lawu yang pada kesempatan tersebut juga ia bawa dan tawarkan kepada sejumlah penumpang kereta api.
"Kopi Lawu ini ada dua jenis, yaitu arabika dan robusta. Peminatnya sejauh ini cukup banyak, keunggulan kopi ini rasanya lebih ke sedikit pedas dan beraroma pinus," katanya.
Selama dua hari acara yang dilaksanakan sebagai komitmen KAI untuk mengenalkan potensi lokal tersebut, ia memberikan hampir 250 "cup" kopi kepada para penumpang.
"Harapan saya acara ini bisa berdampak pada ketertarikan yang lebih besar dari masyarakat untuk menikmati bermacam-macam kopi yang dihasilkan oleh petani Jawa Tengah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Manager Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan kegiatan tersebut untuk memasyarakatkan kopi di tengah-tengah masyarakat.
"Anggapan minum kopi ala kafe ini masih minim diminati karena dianggap memiliki kelas yang berbeda dibandingkan minum di warung kopi. Dengan adanya kegiatan `Ngopi Bareng KAI` ini sajian kopi ala barista bisa diminati oleh siapa saja," katanya.
Pada kegiatan tersebut 16.000 "cup" kopi gratis dapat dinikmati masyarakat di 13 stasiun, yaitu Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Tegal, Semarang, Tawang, Purwokerto, Tugu Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, dan Jember.