Purwokerto, ANTARA JATENG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menunggu kelanjutan proses penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
"Saya kan kemarin sudah ke sana, ke Singapura dan nanti tinggal menunggu proses selanjutnya karena selama ini beberapa orang kita sangka itu kan masih memiliki alibi yang kuat bahwa dia tidak terlibat di situ," katanya, di sela acara "Ngamen Antikorupsi", di pelataran parkir Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Saut menjelaskan kepada wartawan saat ditanya mengenai upaya yang akan dilakukan KPK terhadap penanganan kasus Novel Baswedan yang sudah berlangsung selama enam bulan sejak terjadi penyiraman air keras.
Menurut dia, KPK perlu kesabaran dan Kepolisian Republik Indonesia masih terus melakukan upaya untuk mencari orang yang berpotensi sebagai tersangka.
"Masih proses, dan saya termasuk yang punya perhatian khusus di dalam kasus ini," ujarnya lagi.
Disinggung mengenai laporan seseorang ke Badan Reserse Kriminal Polri atas kasus yang melibatkan dirinya, Saut enggan memberikan komentar.
"Saya belum dengar tuh, belum dengar," katanya sambil tertawa.
Dalam sejumlah pemberitaan, Saut Sitomorang dilaporkan ke Bareskrim Polri karena diduga melakukan tindak pidana pemalsuan surat palsu dan penyalahgunaan wewenang.
Saut sebagai terlapor diduga melanggar pasal 263 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan atau pasal 421 KUHP.
Berita Terkait
Gibran tetap berkantor setelah KPU tetapkan presiden-wakil presiden
Kamis, 21 Maret 2024 11:35 Wib
Pilkada Jateng, Diah Warih tak mau jemawa unggul sementara survei bursa
Kamis, 14 Maret 2024 11:38 Wib
Wakil Wali Kota Surakarta: Penanganan stunting dimulai dari keluarga
Senin, 4 Maret 2024 14:13 Wib
Wakil Wali Kota Magelang minta PMI cepat-tanggap layani masyarakat
Jumat, 1 Maret 2024 7:30 Wib
Wakil Wali Kota Surakarta pastikan tidak ada TPS rawan konflik
Kamis, 15 Februari 2024 8:38 Wib
Wapres : Impor beras 5 juta ton sifatnya antisipatif
Sabtu, 27 Januari 2024 6:20 Wib
Wapres : Penonaktifan fungsionaris PBNU konsekuensi aturan organisasi
Jumat, 26 Januari 2024 22:46 Wib
Wapres apresiasi terobosan RSWN Semarang
Jumat, 26 Januari 2024 22:24 Wib