Jakarta, ANTARA JATENG - Bukalapak memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengenali transaksi palsu di situs maupun aplikasi mereka.
"Kami
telah mengembangkan sistem AI untuk rekomendasi belanja pengguna yang
lebih baik serta menangani sistem kemanan untuk mencegah penipuan," kata
Vice President of Engineering Bukalapak, Ibrahim Arief, dalam
keterangan pers, yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kecerdasan
buatan yang dikembangkan situs jual beli itu menerima sinyal atau data
dari transaksi, untuk menilai perilaku tersebut tergolong transaksi
palsu atau bukan.
Mereka melihat kecerdasn buatan merupakan cara
yang baik untuk memantau dan melacak kegiatan transaksi, serta
mendeteksi data yang dimasukkan oleh pembeli dan penjual di situs
tersebut.
Selain memanfaatkan kecerdasan buatan, Bukalapak
berencana untuk merekrut lebih banyak pengembang independen untuk
membuat sistem lebih baik.
Berita Terkait
Willix Halim jadi CEO Bukalapak, gantikan Kaimuddin yang mundur
Rabu, 16 Februari 2022 13:03 Wib
Dirut Bukalapak M. Rachmat Kaimuddin ajukan pengunduran diri
Rabu, 29 Desember 2021 13:11 Wib
Bukalapak ajak masyarakat investasi di tengah tren penguatan ekonomi
Rabu, 24 Maret 2021 6:48 Wib
Bukalapak minta pelaku UMKM jeli pantau tren pasar
Kamis, 4 Februari 2021 21:14 Wib
Bukalapak dukung pengembangan UMKM di Purbalingga
Selasa, 10 Maret 2020 19:33 Wib
Aplikasi Bukalapak di Play Store hilang, Intan: Tidak pengaruhi jual beli
Kamis, 19 September 2019 13:17 Wib
Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia diklaim Singapura, ini penjelasan BKPM
Selasa, 30 Juli 2019 16:15 Wib
Bukalapak hadirkan tayangan edukasi anak-anak "Nussa"
Jumat, 5 April 2019 15:38 Wib