Jakarta, ANTARA JATENG - Bertepatan dengan Hari Keantariksaan yang jatuh
pada 6 Agustus 2017, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
mengajak masyarakat mematikan lampu selama satu jam di malam hari guna
mengurangi polusi cahaya.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Jakarta, Sabtu, mengatakan Hari
Keantariksaan telah ditetapkan bertepatan dengan disahkannya
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan pada 6 Agustus
2013.
Sejak 2016, untuk merayakan Hari Keantariksaan, Lapan
mengkampanyekan Malam Langit Gelap guna mengajak masyarakat mengurangi
polusi cahaya sekaligus emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan mematikan
lampu selama satu jam pada pukul 20.00 sampai dengan 21.00 WIB.
Alasan lain mengkampanyekan Malam Langit Gelap bertepatan Hari
Keantariksaan, menurut Thomas, karena saat memasuki musim kemarau yang
terjadi pada bulan Agustus berpeluang tinggi untuk mengamati langit
cerah bertabur bintang.
Pada Malam Langit Gelap 2016, nampak Galaksi Bima Sakti dengan
ratusan miliar bintang membentang dari utara ke selatan. Kemudian, rasi
Angsa atau Cygnus di langit utara dengan segitiga Musim Panas atau
Summer Triangle, tiga bintang terang di sekitar Rasi Angsa yaitu Vega,
Deneb, dan Altair.
Sementara di langit selatan, terlihat rasi Layang-Layang atau Salib
Selatan (Crux) yang biasa digunakan sebagai penunjuk arah selatan.
Demikian juga rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares
persis di atas kepala.
Sedangkan pada Malam Langit Gelap kali ini, langit malam akan
diterangi bulan yang hampir purnama sehingga masyarakat bisa mengamati
wajah bulan di langit timur dengan mare "laut" bulan yang tampak gelap
beserta kawah-kawah di bulan. Selain itu, di langit barat ada Jupiter,
planet terbesar di tata surya yang tampak seperti bintang terang.
Namun yang menjadi tantangan bagi masyarakat perkotaan untuk bisa
melihat gugusan bintang, menurut dia, adalah sorotan cahaya lampu kota
yang membiaskan kenampakan gugusan bintang-bintang yang cantik tersebut.
Sebelumnya Thomas telah menyampaikan cara sederhana bagi masyarakat
untuk mengurangi polusi cahaya, yakni dengan mengurangi penggunaan
lampu yang tidak perlu terutama di luar ruang. Dan mengarahkan lampu
yang cahayanya menyorot ke bawah dan bukan ke langit, misalnya
menggunakan tudung lampu.
Berita Terkait
Ratusan warga Sruni Boyolali arak sapi sambut Lebaran Ketupat
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
Pekalongan gelar karnaval Gunungan Megono sambut tradisi Syawalan
Rabu, 17 April 2024 8:56 Wib
Polres Pekalongan cegah balon udara liar sambut tradisi Syawalan
Selasa, 16 April 2024 11:12 Wib
Pemkab Batang selenggarakan lomba berpakaian unik sambut HUT Ke-58
Rabu, 10 April 2024 5:21 Wib
Polres Batang imbau warga tidak menyalakan petasan sambut Lebaran
Rabu, 10 April 2024 5:20 Wib
Polres Batang antisipasi takbir keliling sambut Lebaran
Selasa, 9 April 2024 5:02 Wib
Pj Bupati Temanggung tinjau kesiapan objek wisata sambut Lebaran
Senin, 8 April 2024 17:44 Wib
Jateng siapkan 630 posko kesehatan sambut pemudik
Kamis, 4 April 2024 22:15 Wib