Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo berharap pelaksanaan
Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu
Suud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia Tahun 2017 bisa
menjadi ajang untuk mensyiarkan Islam sebagai agama damai.
"Harapan kita semua dari kegiatan Musabaqah Alquran ini, semakin
terasa jejaknya, semakin terasa manfaatnya bagi umat manusia, khususnya
dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia," kata Presiden Joko Widodo
(Jokowi) di hadapan para peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist
Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud Tingkat ASEAN dan Pasifik
ke-8 di Indonesia Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, sebagai umat Muslim, semangat untuk membaca, semangat
untuk mendalami, semangat untuk menghayati, dan keteguhan untuk
mengamalkan isi dan ajaran Al-Quran harus menjadi bagian dari napas
sehari-hari.
Menurut Presiden, pelaksanaan Musabaqah merupakan sebuah wahana
dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan, serta pendalaman isi
Al-Quran dan hadits.
"Kepada qori dan qoriah, hafiz dan hafizah, mufassir dan mufassirah
yang meraih peringkat juara dalam MTQ ini, saya mengucapkan selamat,
semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan di masa yang akan datang.
Dan, bagi yang belum berhasil tidak usah kecewa, terus berlatih memacu
diri untuk berprestasi di kesempatan yang akan datang," katanya.
Presiden menambahkan, hal yang paling penting bagi semua dalam
musabaqah tersebut sejatinya adalah agar peserta dapat terus mensyiarkan
dan terus mengamalkan ajaran Al-Quran di luar kompetisi ini.
Terlebih di tengah perkembangan dan dinamika kehidupan global
sekarang, kata dia, makin membuat banyak negara menjadikan Indonesia
sebagai panutan.
"Panutan dalam mengelola kemajemukan, panutan dalam mengelola
keberagaman, sehingga negara lain belajar dari kita, Indonesia,"
katanya.
Ia mengatakan, umat Islam sudah dan perlu untuk terus menunjukkan
kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, agama yang
menjauhi fitnah, agama yang menjauhi kekerasan, dan agama yang rahmatan
lil alamin.
Sebelumnya, Presiden juga sempat menerima kunjungan Pangeran Khalid
Bin Abdul Aziz, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan,
Kerajaan Arab Saudi beserta para pengurusnya di Istana Merdeka, Jakarta.
Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan
laporan terkait pelaksanaan acara itu mengatakan Musabaqah Hafalan
Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud Tingkat ASEAN
dan Pasifik ke-8 di Indonesia Tahun 2017 ini telah menjadi agenda
tahunan kerja sama antara atase agama kerajaan Saudi Arabia dan
Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Pelaksanaan musabaqah yang digelar di Indonesia setiap tahun ini
dan tahun ini adalah kali yang kedelapan, tentu merupakan kepercayaan,
kehormatan dan lambang persahabatan yang tidak ternilai bagi umat Islam
dan bangsa Indonesia," katanya.
Kegiatan keagamaan ini memberi makna yang besar bagi Indonesia dan
negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia.
"Saya menyebutnya jantung perdamaian dunia karena kawasan ini
relatif stabil dan diharapkan dapat terus menjaga ketahanan
geopolitiknya," katanya.
Ia menambahkan, jumlah peserta musabaqah tahun ini sebanyak 96
orang terdiri atas 83 orang peserta hafalan Al-Quran dan 13 orang
peserta hafalan hadits serta 16 orang official yang datang dari 17
negara.
Acara tersebut dilaksanakan di Masjid Istiqlal Jakarta selama 2 hari dari 2 sampai dengan 3 Mei 2017.