Purwokerto, Antara Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penjelasan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait penundaan pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Provinsi Jateng sebesar Rp336,7 miliar.
"Bukan nota keberatan, kami hanya ingin mendapatkan penjelasan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya ingin tahu apakah ada kekeliruan dari Pemerintah Provinsi Jateng sehingga pencairan DAU itu ditunda.
Ia mengatakan jika dasar penundaan itu berkaitan pengendapan anggaran yang pernah dituduhkan kepada Pemprov Jateng, pihaknya sudah menjelaskannya kepada Menkeu Sri Mulyani.
Menurut dia, hal itu sebenarnya bukan pengendapan anggaran melainkan kas umum yang keluar-masuk seperti biasa namun ada kontraktor yang belum mengambil bayarannya dan juga ada pendapatan pajak yang masuk terus-menerus.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan pihaknya saat ini masih menghitung kembali anggaran pascapenundaan pencairan DAU karena jika pemotongan dana dilakukan di tengah jalan akan berdampak terhadap beberapa sektor.
Oleh karena itu, dia meminta kebijakan tersebut dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 sehingga lebih bijaksana.
"Kalau DAU itu nanti untuk gaji, terus yang bayar gaji siapa," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Akan tetapi jika masih tetap memotong di tengah anggaran atau bulan September-Desember, kata dia, pihaknya akan melakukan perubahan di tengah jalan.
Ia mengharapkan sebelum adanya kebijakan tersebut, gubernur selaku perwakilan pemerintah pusat di daerah dipanggil terlebih dulu sehingga dapat mengantisipasi penghematan yang akan dilaksanakan.
Menurut dia, pihaknya baru mengetahui kebijakan tersebut setelah terjadi penundaan pencairan DAU.
"Ketika kami mendapat surat 'cinta' itu, maka agar tidak terjadi ramai-ramai, kami bertanya baik-baik. Saya mungkin satu-satunya gubernur yang memberikan jawaban atas 'statement' yang disampaikan oleh Jakarta yang mengatakan bahwa 10 provinsi mengendonkan duitnya," kata Ganjar.
Menurut dia, permintaan penjelasan tersebut diajukan atas dasar semangat Jawa Tengah untuk transparan dan memiliki akuntabilitas yang baik.
Ia mengaku senang jika ada yang keliru, pihaknya ditegur dan dikoreksi.
Berita Terkait
Dirut Semen Gresik ajak perkokoh sinergi dan kinerja unggul
Kamis, 18 April 2024 17:29 Wib
Dinas Pertanian Kudus targetkan produksi padi 162.977 ton GKG
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Pemkab Banyumas antisipasi inflasi akibat pelemahan rupiah
Kamis, 18 April 2024 13:34 Wib
Bupati Banyumas harap revitalisasi pasar rakyat dongkrak ekonomi-PAD
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Harga emas Antam meroket
Kamis, 18 April 2024 10:08 Wib
Kodam Diponegoro bangun jembatan penghubung dua dusun di lereng Merbabu
Kamis, 18 April 2024 6:00 Wib
Keberadaan tol kurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Surakarta saat Lebaran2024
Rabu, 17 April 2024 14:22 Wib
Bulog Banyumas mulai serap gabah dan beras hasil panen petani
Rabu, 17 April 2024 13:17 Wib