"Dibangun positioning-nya, dibangun depresiasinya, dibangun branding-nya, dikemas produk-produknya sehingga muncul sebuah persepsi, muncul sebuah image negara yang mereka kehendaki," kata Presiden saat pidato dalam pertemuan koordinasi Humas Kementerian/lembaga dan BUMN untuk Percepatan Pembangunan di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Presiden menegaskan bahwa semua negara saat ini, termasuk AS dan India telah sukses melakukan country branding.
"Presiden (Barack) Obama dan Perdana Menteri Narendra Modi melakukan itu. Untuk apa? country branding," kata Presiden.
Menurut Jokowi, dengan adanya country branding akan muncul image mengenai perdagangan, image mengenai pariwisatanya, image tentang investasi yang sangat baik.
Presiden juga berpesan walaupun sudah terbangun persepsi yang baik tetapi jangan melupakan lapangannya juga harus dibangun yang baik pula.
"Jangan sampai image-nya sudah sudah baik, tapi lapangannya kocar-kacir. Itu yang saya tidak mau," harap Presiden.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga meminta para Humas Kementerian/Lembaga dan BUMN harus bisa menginformasikan semua program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
"kita perlu menginformasikan apapun yang dikerjakan oleh kementerian, lembaga, oleh BUMN. Informasikan secepat-secepatnya kepada rakyat agar tahu apa yang kita kerjakan," katanya.
Presiden meminta tidak hanya informasi yang baik saja, tetapi juga suatu hal jika terjadi permasalahan harus juga disampaikan ke rakyat.
"Apalagi kalau ada permasalahan, harus ada respon yang cepat, tidak usah nunggu-nunggu sehingga rakyat harus mendapat informasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya," kata Presiden.