"Awalnya diikuti lebih dari 200 tim, namun setelah beberapa kali penjurian terpilih 213 orang dari 29 universitas di seluruh Indonesia," kata Kepala Bidang Humas UGM Yogyakarta Wijayanti di Gunung Kidul, Kamis.
Ia menambahkan para peserta sudah datang sejak 26 Agustus untuk mengikuti pertemuan teknis di kampus UGM.
Dalam kontes robot tersebut, ia menjelaskan, peserta ditantang untuk merancang, membuat serta menerbangkan sebuah pesawat.
"Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta mendapatkan kompromi antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintergarasikan pada pesawat terbang," kata dia.
Penyelenggara melombakan tiga kategori yakni Divisi Racing Jet terdiri dari kelas ringan (light weight/lw) dan berat (heavy weight/hw), Divisi Fixed Wing yang meliputi kelas monitoring (FWMon) dan Maping (FWMap), serta Divisi Vertical Take off Landing (Vtol) yang terdiri atas kelas Water-Based Fire Distinguisher (VTOL-WFE) dan Non Water-Based Fire Distinguisher (VTOL-NWFE).