"Ada sekitar 70 titik yang akan kami perbaiki, salah satunya Atambua, perbatasan Indonesia-Timor Leste , serta pulau-pulau perbatasan yang berdekatan dengan Australia," kata Direktur Operasional ASABRI Adiyatmika kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia menjelaskan bahwa masalah di perbatasan merupakan hal utama yang menjadi perhatian mereka, terutama dalam hal rumah serta hal lain yang berkaitan dengan masalah kekeringan atau kekurangan air di daerah tersebut.
"Masalah mandi cuci kakus (MCK) menjadi perhatian kami dalam hal perbaikan fasilitas di wilayah perbatasan. Apalagi masalah air katanya menjadi hal yang sering ditemui di wilayah tersebut," ujarnya.
Selain perbaikan bagi sejumlah fasilitas TNI dan Polri, pihaknya juga berencana untuk terus membangun wilayah perbatasan sehingga terlihat bagus dan mengesankan.
Menurutnya, selama 70 tahun sebagian besar wilayah perbatasan belum memiliki fasilitas yang memadai, sehingga ia khawatir lunturnya nasionalisme warga karena tidak ada fasilitas yang bagus yang bisa mereka nikmati.
Sementara itu, negara tetangga, lanjut dia, terus berusaha agar wilayah perbatasannya terlihat indah dan bagus.
"Jangan sampai, pasokan bahan makanan yang diperoleh warga sekitar perbatasan berasal dari negara tetangga, sehingga kami khawatir sedikit demi sedikit nasionalisme mereka hilang." ujarnya.
Sampai sejauh ini, PT. ASABRI sendiri telah memberikan bantuan berupa televisi yang dilengkapi dengan parabolanya, serta air bersih bagi sejumlah prajurit di pulau-pulau terdepan.