"Tumbler itu dapat memanaskan dan mendinginkan air dengan dihubungkan pada laptop. Jadi, tumbler itu berfungsi ganda, dapat memanaskan sekaligus mendinginkan air," kata koordinator tim Rochmat Sarifuddin di Yogyakarta.
Menurut dia, tumbler merupakan wadah untuk menyimpan air minum yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia karena mudah dibawa dan memiliki kemasan yang menarik.
"Tingginya aktivitas manusia tentu mengharapkan tumbler yang lebih praktis, yang tidak hanya bisa menyimpan air tetapi juga dapat memanaskan sekaligus mendinginkan air," katanya.
Ia mengatakan "Smart Tumbler" itu memiliki nilai lebih dibandingkan dengan tumbler lainnya karena selain praktis, juga bisa diisi ulang, ramah lingkungan, menjaga dan meningkatkan suhu.
"Ide awal munculnya inovasi itu karena pengalaman saya selama ini ketika mengerjakan tugas kuliah hingga larut malam, sering lembur dan begadang," katanya.
Menurut dia, ketika malam begitu dingin, dirinya ingin membuat sesuatu yang hangat tetapi tidak mau meninggalkan pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan laptop.
"Bisa dibayangkan kalau misalnya harus wira-wiri ke dapur tertentu akan membuat pekerjaan saya lama selesai. Apalagi ketika tidak punya dispenser," katanya.
Ia mengatakan proses kerja "Smart Tumbler" itu sederhana. Dari "input" kabel USB pada laptop dan mengatur "switch" untuk memanaskan atau mendinginkan air, hasilnya dapat dirasakan oleh penggunanya.
Komponen utama yang digunakan adalah Pielter Thermoelectric Cooler (TEC). TEC itu adalah komponen yang digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan air.
"Desain Smart Tumbler yang menggunakan termos itu tentu memiliki kelebihan karena setelah air dipanaskan atau didinginkan juga dapat menyimpan suhu tersebut," katanya.
Dosen pembimbing dari Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM Ahmad Agus Setiawan mengatakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta "Smart Tumbler" itu memiliki prospek ke depan yang bermanfaat.
Menurut dia, UGM sedang mengadakan proyek besar "Green Building" yang di dalamnya terdapat bagian proyek yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Jika proyek SPAM itu terlaksana maka "Smart Tumbler" akan memiliki manfaat yang luar biasa.
"Pemanfaatannya dapat mengurangi sampah plastik botol minum. Nanti setelah digunakan mahasiswa UGM, produk itu akan diproduksi massal dan bekerja sama dengan sekolah atau kampus lain yang menggunakan fasilitas SPAM," katanya. (*)