Semarang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana berharap perluasan Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jateng mampu menggenjot tingkat kunjungan ke fasilitas publik tersebut.
"Perpustakaan merupakan simpul peradaban bangsa dan pembangunan manusia,” kata Nana di sela acara peresmian proyek perluasan Perpusda Jateng, di Semarang, Senin.
Ia berharap pembangunan tersebut dapat memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mendorong tingkat kunjungan perpustakaan, minat baca, dan literasi masyarakat
Menurut dia, minat baca masyarakat di perpustakaan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi perlu terus ditingkatkan.
Pada tahun 2023 Jateng menempati peringkat kedua nasional di Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) yakni 71,31 atau lebih tinggi dari nasional di angka 66,77.
Sementara Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Jateng pada tahun 2023 tercatat sebesar 64,40.
"Fondasinya sudah bagus. Ini harus dipertahankan. Makanya perpustakaan ini kita tingkatkan dalam pembangunan dan koleksi bukunya," kata Nana.
Perluasan gedung yang didirikan tahun 1987 itu didesain untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, salah satunya dengan meningkatkan akses disabilitas dan akses pengunjung (pejalan kaki) dari jalan raya melalui pembangunan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang).
"Kami harapkan masyarakat Jateng punya kegemaran membaca, karena akan menambah kecerdasan dan wawasan," jelas Nana.
Perluasan Gedung Perpusda Jateng memakan waktu enam bulan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)!fisik dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI senilai kurang lebih Rp4,5 miliar.
DAK digunakan untuk untuk rehabilitasi ruang audiovisual, pembangunan gedung, dan atap ikonik, ditambah dana APBD Pemprov Jateng tahun 2024 senilai Rp1,8 miliar untuk pembangunan JPO, interior, dan mebel.
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng De Fransisco Da Silva Tavares mengatakan gedung baru akan dimanfaatkan untuk galeri naskah kuno, kearifan lokal kabupaten/kota, dan lokasi khusus untuk kegiatan literasi sosial berbasis kemasyarakatan.
Pustakawan Perpusnas RI Edi Wiyono mengapresiasi capaian TGM di Jateng dan perluasan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai IPLM Jawa Tengah.
"Perluasan gedung untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) terkait jumlah kunjungan, jumlah koleksi, layanan, dan sebagainya," katanya.
"Perpustakaan merupakan simpul peradaban bangsa dan pembangunan manusia,” kata Nana di sela acara peresmian proyek perluasan Perpusda Jateng, di Semarang, Senin.
Ia berharap pembangunan tersebut dapat memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mendorong tingkat kunjungan perpustakaan, minat baca, dan literasi masyarakat
Menurut dia, minat baca masyarakat di perpustakaan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi perlu terus ditingkatkan.
Pada tahun 2023 Jateng menempati peringkat kedua nasional di Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) yakni 71,31 atau lebih tinggi dari nasional di angka 66,77.
Sementara Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Jateng pada tahun 2023 tercatat sebesar 64,40.
"Fondasinya sudah bagus. Ini harus dipertahankan. Makanya perpustakaan ini kita tingkatkan dalam pembangunan dan koleksi bukunya," kata Nana.
Perluasan gedung yang didirikan tahun 1987 itu didesain untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, salah satunya dengan meningkatkan akses disabilitas dan akses pengunjung (pejalan kaki) dari jalan raya melalui pembangunan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang).
"Kami harapkan masyarakat Jateng punya kegemaran membaca, karena akan menambah kecerdasan dan wawasan," jelas Nana.
Perluasan Gedung Perpusda Jateng memakan waktu enam bulan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)!fisik dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI senilai kurang lebih Rp4,5 miliar.
DAK digunakan untuk untuk rehabilitasi ruang audiovisual, pembangunan gedung, dan atap ikonik, ditambah dana APBD Pemprov Jateng tahun 2024 senilai Rp1,8 miliar untuk pembangunan JPO, interior, dan mebel.
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng De Fransisco Da Silva Tavares mengatakan gedung baru akan dimanfaatkan untuk galeri naskah kuno, kearifan lokal kabupaten/kota, dan lokasi khusus untuk kegiatan literasi sosial berbasis kemasyarakatan.
Pustakawan Perpusnas RI Edi Wiyono mengapresiasi capaian TGM di Jateng dan perluasan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai IPLM Jawa Tengah.
"Perluasan gedung untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) terkait jumlah kunjungan, jumlah koleksi, layanan, dan sebagainya," katanya.