Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyiagakan layanan medis selama Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024, baik di venue pertandingan maupun lokasi yang dijadikan sebagai rangkaian ajang tersebut.
"Layanan medis ada di setiap venue dan di setiap acara yang berkaitan dengan Peparnas. Ada 22 venue dan satu tempat latihan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Retno Erawati Wulandari di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan layanan medis tersebut tidak hanya untuk atlet maupun ofisial tetapi juga penonton.
"Tim medis juga kami sediakan di hotel selama jam kerja. Di luar itu, jika ada kegawatdaruratan kami akan tetap melayani. Tim medis akan mobile," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan surveilans di tempat atlet menginap sehingga jika terjadi keadaan yang membutuhkan segera dilakukan tindak lanjut.
Sementara itu, ia mengatakan hingga saat ini tidak ada kejadian luar biasa selama kegiatan Peparnas.
"Dari rekapan pelayanan kami selama Peparnas, sampai dengan Kamis (10/10) malam untuk diagnosa tertinggi adalah infeksi saluran napas, diikuti hipertensi. Banyak atlet yang tensi tinggi, mungkin lelah," katanya.
Selain itu, dikatakannya, bisa jadi atlet sempat mengalami kecapekan setelah melakukan perjalanan panjang dari asal mereka ke Solo.
"Karena perjalanan jauh sehingga mempengaruhi kondisi tubuh. Oleh karena itu, kami turunkan tenaga kesehatan di lapangan," katanya.
Selain menyiapkan tenaga kesehatan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan jika ada kondisi darurat, di antaranya RS Kariadi Semarang, RS Moewardi Surakarta, dan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
"Layanan medis ada di setiap venue dan di setiap acara yang berkaitan dengan Peparnas. Ada 22 venue dan satu tempat latihan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Retno Erawati Wulandari di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan layanan medis tersebut tidak hanya untuk atlet maupun ofisial tetapi juga penonton.
"Tim medis juga kami sediakan di hotel selama jam kerja. Di luar itu, jika ada kegawatdaruratan kami akan tetap melayani. Tim medis akan mobile," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan surveilans di tempat atlet menginap sehingga jika terjadi keadaan yang membutuhkan segera dilakukan tindak lanjut.
Sementara itu, ia mengatakan hingga saat ini tidak ada kejadian luar biasa selama kegiatan Peparnas.
"Dari rekapan pelayanan kami selama Peparnas, sampai dengan Kamis (10/10) malam untuk diagnosa tertinggi adalah infeksi saluran napas, diikuti hipertensi. Banyak atlet yang tensi tinggi, mungkin lelah," katanya.
Selain itu, dikatakannya, bisa jadi atlet sempat mengalami kecapekan setelah melakukan perjalanan panjang dari asal mereka ke Solo.
"Karena perjalanan jauh sehingga mempengaruhi kondisi tubuh. Oleh karena itu, kami turunkan tenaga kesehatan di lapangan," katanya.
Selain menyiapkan tenaga kesehatan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan jika ada kondisi darurat, di antaranya RS Kariadi Semarang, RS Moewardi Surakarta, dan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.