Semarang (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Men bersimpati atas kasus wafatnya peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

"Soal wafatnya mahasiswi Kedokteran Undip yang sedang mengikuti residen atau PPDS, saya berharap semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menuduh," kata Gus Men, dalam pernyataan di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Stem Cell and Cancer Research (SCCR) di Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (25/8).

Ia berharap kasus tersebut lekas terselesaikan dengan baik dengan membiarkan pihak berwajib, dalam hal ini kepolisian menyelesaikan proses penyelidikannya.

Menag mengaku sangat paham perasaan keluarga almarhumah Dokter Aulia Risma Lestari, tapi juga sangat tahu kondisi batin Dekanat FK Undip, pada khususnya dan Rektorat Undip, pada umumnya atas peristiwa tersebut.

Karena itu, ia mengimbau sejumlah pihak untuk menahan diri dan tidak saling melempar tuduhan tanpa dasar kepada FK Undip, apalagi kepada korban.

Didampingi Dekan FK Undip Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B.Subsp.-onk(K), dan Dekan FK UIN Walisongo dr. Sugeng Ibrahim, M. Biomed (AAM), Gus Men meyakini kasus tersebut akan segera berakhir dengan terang benderang.

Berbeda dengan kampus negeri pada umumnya seperti Undip, yang berada di bawah payung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Universitas Islam Negeri (UIN) berdiri di bawah payung atau naungan Kementerian Agama.

Dan UIN memiliki lima fakultas Kedokteran di Indonesia. Karenanya, Gus Men berharap peristiwa ini menjadi bahan pembelajaran penting semua pihak.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024