Semarang (ANTARA) - Berikan kail dan biarkan mereka mencari umpan untuk ikan yang mereka inginkan. Sebuah ungkapan yang sesuai untuk memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk berkarya, tidak terkecuali kepada anak-anak.

Setiap lingkungan menjadi tempat anak bertumbuh. Di sanalah anak memiliki hak untuk berkembang, berkarya, dan berperan.

Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi anak menjadi tempat sentral untuk mengenalkan dan memperkuat karakter positif. Peran orang tua dalam membersamai, mendorong, dan memberikan kesempatan yang luas kepada anak menjadi bekal mereka untuk berani berekspresi.

Pada saatnya akan tiba masa anak-anak mengenal dunia sekolah. Di sekolah mereka mulai mengenal lingkungan yang lebih luas, mengenal orang lebih banyak, serta pembiasaan yang mungkin belum ditemui di rumah. Sekolah merupakan lingkungan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan anak karena di sinilah lingkungan luar pertama yang ditemui. Untuk itu, peran sekolah begitu penting dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk lebih berani mengembangkan potensi mereka.

Setiap sekolah memiliki beragam program sebagai upaya pendampingan terhadap anak, seperti ekstrakurikuler sebagai wadah penyaluran minat dan bakat. Hal berbeda dilakukan di SD Negeri 1 Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, adalah dengan memfasilitasi murid dengan mengadakan pelatihan menulis cerkak (cerita cekak).

Cerkak merupakan cerita pendek menggunakan Bahasa Jawa. Pemilihan kegiatan ini berdasarkan pada tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yaitu Kearifan Lokal. Menilik masih rendahnya pembiasaan dan penggunaan Bahasa Jawa di lingkungan sekolah, terutama dalam bahasa tulis, melalui pelatihan ini murid diajak untuk menuangkan ide dalam bahasa Jawa yang sebenarnya digunakan dalam bahasa keseharian lisan.

Pelatihan ini melibatkan orang tua murid sebagai narasumber. Hal ini juga memberikan peluang kolaborasi untuk menjalin kerja sama dengan wali murid. Melalui pemberian motivasi dan jurus kunci menulis cerkak, anak-anak diberi kesempatan untuk menulis cerita yang dekat dengan mereka. Wali kelas berperan dalam membersamai murid untuk mulai berkarya. Pendampingan menulis ini menghasilkan karya di atas ekspektasi. Semua murid mampu menuliskan pengalaman mereka secara tertulis menggunakan Bahasa Jawa. Penggunaan dialek yang digunakan dalam keseharian mereka semakin memperkaya kebahasaan.

Sebagai wujud apresiasi tulisan murid, pihak sekolah memfasilitasi untuk menerbitkan karya mereka menjadi buku antologi cerkak yang diberi judul “Pradana Hutama”. Pemilihan judul tersebut didasarkan sebagai apresiasi karya pertama yang menjadi istimewa. Peluncuran buku ini juga dilakukan dengan melibatkan murid, guru, kepala sekolah, wali murid, Dinas Pendidikan, serta tokoh masyarakat.

Apresiasi yang tidak biasa ini memberikan dampak positif terhadap motivasi murid dalam berkarya. Mereka menjadi antusias untuk lebih banyak berkarya. Dampak lebih luas dari kegiatan ini adalah tercapainya prestasi dari salah satu murid saat lomba menulis cerkak tingkat Kabupaten Kendal.

“Saya berani dan semakin semangat belajar menulis sejak tulisan kami diterbitkan menjadi buku”, ungkap Adlin, juara 1 lomba menulis cerkak tingkat kabupaten yang akan melanjutkan perjuangannya di tingkat provinsi. Murid yang dalam kesehariannya sangat pendiam ini ternyata memiliki minat dan bakat yang luar biasa dalam menulis.

Pemberian apresiasi, kesempatan, dan keleluasaan untuk berkarya memberi peluang bagi murid untuk berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Tugas orang tua adalah mengarahkan, membimbing, serta menuntun anak-anak untuk semakin berani bereksplorasi. Anak yang tampak berbeda pasti memiliki perbedaan yang membuat mereka istimewa. Keistimewaan inilah yang harus kita damping bersama untuk dapat mengantarkan mereka mencapai kebahagiaan kelak. Mari cintai anak-anak kita dengan paket keistimewaan mereka.

Selamat Hari Anak Nasional 2024.

Penulis adalah Kepala SDN 1 Kebumen, Sukorejo, Kendal & Fasilitator Tanoto Foundation

Pewarta : Diannita Ayu Kurniasih*)
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024