Wonosobo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menggelorakan gerakan cuci tangan pakai sabun untuk menumbuhkan kesadaran dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat guna peningkatan kualitas kesehatan kata Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo.
Andang di Wonosobo, Jumat, mengatakan upaya mewujudkan Wonosobo sehat bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Salah satunya melalui edukasi pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dengan membiasakan cuci tangan memakai sabun.
"Membiasakan mencuci tangan dengan sabun mampu menumbuhkan kesadaran dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat guna peningkatan kualitas kesehatan," katanya dalam Peringatan Hari Cuti Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia dan Launching Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja di SMPN 2 Selomerto, Kabupaten Wonosobo.
Andang mengharapkan peran aktif semua pemangku kepentingan untuk turut menyukseskan pelaksanaan gerakan cuci tangan pakai sabun dengan disertai kampanye perilaku higienis lainnya di masyarakat, sekolah dan tempat umum lainnya.
"Saya berharap, para pemangku kepentingan untuk menyukseskan CTPS, dengan menumbuhkan kesadaran dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat ke seluruh elemen masyarakat," katanya.
Baca juga: Mantra Soreng turun ke bidan Magelang
Berdasarkan kajian WHO, katanya tangan adalah salah satu jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh, yang kemudian berakibat muncul penyakit seperti diare, kolera, ISPA, dan flu. Bahkan lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya.
"Saya tekankan, kepada seluruh masyarakat Wonosobo untuk bersama-sama berjuang menyelamatkan hidup anak-anak agar terhindar dari berbagai penyakit menular," katanya.
Dokter Galuh Puspita dari Puskesmas Selomerto 1 menjelaskan sebanyak 365 pelajar putri SMPN 2 Selomerto yang sebelumnya telah dilakukan pengambilan darah, menunjukkan bahwa 196 orang menderita anemia atau hemoglobinnya di bawah angka 12. Hemoglobin sendiri merupakan komponen sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ia mengajak seluruh pelajar di Wonosobo khususnya SMPN 2 Selomerto untuk sering mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak zat besi dan protein hewani.
"Saya mengajak seluruh pelajar di Wonosobo khususnya SMPN 2 Selomerto untuk sering mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak zat besi dan protein hewani seperti daging ikan dan lainnya," katanya.
Menurut dia dampak dari anemia juga mempengaruhi capaian prestasi karena gagal fokus dan kurangnya konsentrasi, karena lemah, lesu, letih, dan lelah.
Acara dilanjutkan dengan minum bersama tablet penambah darah bagi pelajar dan diakhiri dengan mempraktikkan mencuci tangan memakai sabun secara massal oleh pelajar SMPN 2 Selomerto.
Baca juga: Mahasiswa FTS UMP ciptakan sabun cuci tangan antibakteri dari pelepah pisang
Baca juga: Desa Lumajang Wonosobo ajak warga disiplin cuci tangan
Baca juga: Peneliti merancang sarana cuci tangan hemat air
Andang di Wonosobo, Jumat, mengatakan upaya mewujudkan Wonosobo sehat bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Salah satunya melalui edukasi pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dengan membiasakan cuci tangan memakai sabun.
"Membiasakan mencuci tangan dengan sabun mampu menumbuhkan kesadaran dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat guna peningkatan kualitas kesehatan," katanya dalam Peringatan Hari Cuti Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia dan Launching Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja di SMPN 2 Selomerto, Kabupaten Wonosobo.
Andang mengharapkan peran aktif semua pemangku kepentingan untuk turut menyukseskan pelaksanaan gerakan cuci tangan pakai sabun dengan disertai kampanye perilaku higienis lainnya di masyarakat, sekolah dan tempat umum lainnya.
"Saya berharap, para pemangku kepentingan untuk menyukseskan CTPS, dengan menumbuhkan kesadaran dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat ke seluruh elemen masyarakat," katanya.
Baca juga: Mantra Soreng turun ke bidan Magelang
Berdasarkan kajian WHO, katanya tangan adalah salah satu jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh, yang kemudian berakibat muncul penyakit seperti diare, kolera, ISPA, dan flu. Bahkan lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya.
"Saya tekankan, kepada seluruh masyarakat Wonosobo untuk bersama-sama berjuang menyelamatkan hidup anak-anak agar terhindar dari berbagai penyakit menular," katanya.
Dokter Galuh Puspita dari Puskesmas Selomerto 1 menjelaskan sebanyak 365 pelajar putri SMPN 2 Selomerto yang sebelumnya telah dilakukan pengambilan darah, menunjukkan bahwa 196 orang menderita anemia atau hemoglobinnya di bawah angka 12. Hemoglobin sendiri merupakan komponen sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ia mengajak seluruh pelajar di Wonosobo khususnya SMPN 2 Selomerto untuk sering mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak zat besi dan protein hewani.
"Saya mengajak seluruh pelajar di Wonosobo khususnya SMPN 2 Selomerto untuk sering mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak zat besi dan protein hewani seperti daging ikan dan lainnya," katanya.
Menurut dia dampak dari anemia juga mempengaruhi capaian prestasi karena gagal fokus dan kurangnya konsentrasi, karena lemah, lesu, letih, dan lelah.
Acara dilanjutkan dengan minum bersama tablet penambah darah bagi pelajar dan diakhiri dengan mempraktikkan mencuci tangan memakai sabun secara massal oleh pelajar SMPN 2 Selomerto.
Baca juga: Mahasiswa FTS UMP ciptakan sabun cuci tangan antibakteri dari pelepah pisang
Baca juga: Desa Lumajang Wonosobo ajak warga disiplin cuci tangan
Baca juga: Peneliti merancang sarana cuci tangan hemat air