Batang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir ini telah melakukan isolasi terhadap 22 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 .
"Berdasar hasil tes antigen, 99 persen sebanyak 22 pasien itu kemungkinan terpapar positif COVID-19," kata Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri di Batang, Senin.
Saat ini, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 33 ruang tempat tidur untuk pasien terkonfirmasi COVID-19.
"Namun apabila keterisian tempat tidur (BOR) terus meningkat, kami telah menyiapkan 115 tempat tidur untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan kasus COVID-19 pada akhir Februari 2022," katanya.
Pihaknya telah menyiagakan sarana maupun prasarana, serta tenaga medis untuk melayani pasien yang dinyatakan terpapar positif COVID-19.
"Insyaallah tidak ada masalah, kami sudah siap untuk melayani mereka. Untuk masalah 'tracing' (pelacakan) akan dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan sedang kami sebagai pintu terakhir apabila masyarakat sudah tidak mampu lagi mengatasi kasus COVID-19," katanya.
Menurut dia, sebenarnya penularan COVID-19 varian baru Omicron dapat dikendalikan oleh masyarakat yaitu dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan disiplin memakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Namun apabila masyarakat sudah abai protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, kata dia, maka bisa kemungkinan warga akan mudah terpapar COVID-19.
"Pemberian vaksin memang belum menjamin seseorang bebas dari terpapar COVID-19 namun dari data yang ada, hampir semua orang yang sudah mendapat vaksinasi maka keluhannya akan lebih ringan," katanya.
"Berdasar hasil tes antigen, 99 persen sebanyak 22 pasien itu kemungkinan terpapar positif COVID-19," kata Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri di Batang, Senin.
Saat ini, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 33 ruang tempat tidur untuk pasien terkonfirmasi COVID-19.
"Namun apabila keterisian tempat tidur (BOR) terus meningkat, kami telah menyiapkan 115 tempat tidur untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan kasus COVID-19 pada akhir Februari 2022," katanya.
Pihaknya telah menyiagakan sarana maupun prasarana, serta tenaga medis untuk melayani pasien yang dinyatakan terpapar positif COVID-19.
"Insyaallah tidak ada masalah, kami sudah siap untuk melayani mereka. Untuk masalah 'tracing' (pelacakan) akan dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan sedang kami sebagai pintu terakhir apabila masyarakat sudah tidak mampu lagi mengatasi kasus COVID-19," katanya.
Menurut dia, sebenarnya penularan COVID-19 varian baru Omicron dapat dikendalikan oleh masyarakat yaitu dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan disiplin memakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Namun apabila masyarakat sudah abai protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, kata dia, maka bisa kemungkinan warga akan mudah terpapar COVID-19.
"Pemberian vaksin memang belum menjamin seseorang bebas dari terpapar COVID-19 namun dari data yang ada, hampir semua orang yang sudah mendapat vaksinasi maka keluhannya akan lebih ringan," katanya.