Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Komunikasi Informatika berhasil merampungkan jaringan interkoneksi G to G (Goverment to Goverment) melalui fasilitasi internet di 59 organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Kabupaten Klaten pada akhir 2020.
Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa mengatakan membangun infrastruktur jaringan menjadi prioritas utama sebagai kebutuhan dasar dan setelah jaringan terbangun baru, selanjutnya mengoptimalkan pemanfaatannya melalui sistim informasi dan aplikasinya.
“Ada tiga pilar pendukung untuk membangun Kabupaten cerdas. Pilar itu ada infrastruktur, supratruktur, dan sumber daya manusia. Ketiganya harus digarap. Hanya infrastruktur jaringan dan suprastruktur atau regulasi menjadi prioritas," kata Amin Mustofa.
Sampai 2020, tambah Amin, seluruh OPD sudah diselesaikan jaringan internetnya dan sebanyak 59 OPD sudah kami fasilitasi internet.
"Jadi target G to G 100 persen bisa kami selesaikan. Manfaatnya adalah aplikasi untuk pelaporan, perencanan dan fasilitas layanan publik OPD bisa terjaga dengan baik," kata Amin.
Baca juga: Revitalisasi tahap dua Kawasan Rowo Jombor digelontor Rp50 miliar
Baca juga: Program Klaten Smartcity bakal kawal enam inovasi unggulan
Karena pandemi COVID-19 kaitannya fasilitasi internet untuk masyarakat atau interkoneksi goverment to citizen atau g to c, tambah Amin Mustofa, untuk sementara dihentikan dan setelah kondisi aman, fasilitas internet publik dipertimbangkan untuk dibuka kembali.
“Kami di tahun 2020 dipercayakan anggaran 3,2 milyar. Untuk membangun infrasturktur OPD di radius 15 km, jaringan viber optik sudah milik pemerintah. Tapi untuk 24 kecamatan di luar kota, terpaksa kami harus menyewa dengan pihak penyedia dengan manejemen tetap dalam kendali Diskominfo," katanya.
Untuk memastikan kelancaran dan kendala jaringan, kata Amin, Dinas Kominfo Klaten
sudah memiliki sistim kontrol serta Network Operation Control atau NOC.
"NOC dijaga petugas dan bisa dipantau 24 jam, sehingga titik kerusakan atau kebocoran akses internet bisa kami ketahui’," tutup Amin Mustofa.
Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa mengatakan membangun infrastruktur jaringan menjadi prioritas utama sebagai kebutuhan dasar dan setelah jaringan terbangun baru, selanjutnya mengoptimalkan pemanfaatannya melalui sistim informasi dan aplikasinya.
“Ada tiga pilar pendukung untuk membangun Kabupaten cerdas. Pilar itu ada infrastruktur, supratruktur, dan sumber daya manusia. Ketiganya harus digarap. Hanya infrastruktur jaringan dan suprastruktur atau regulasi menjadi prioritas," kata Amin Mustofa.
Sampai 2020, tambah Amin, seluruh OPD sudah diselesaikan jaringan internetnya dan sebanyak 59 OPD sudah kami fasilitasi internet.
"Jadi target G to G 100 persen bisa kami selesaikan. Manfaatnya adalah aplikasi untuk pelaporan, perencanan dan fasilitas layanan publik OPD bisa terjaga dengan baik," kata Amin.
Baca juga: Revitalisasi tahap dua Kawasan Rowo Jombor digelontor Rp50 miliar
Baca juga: Program Klaten Smartcity bakal kawal enam inovasi unggulan
Karena pandemi COVID-19 kaitannya fasilitasi internet untuk masyarakat atau interkoneksi goverment to citizen atau g to c, tambah Amin Mustofa, untuk sementara dihentikan dan setelah kondisi aman, fasilitas internet publik dipertimbangkan untuk dibuka kembali.
“Kami di tahun 2020 dipercayakan anggaran 3,2 milyar. Untuk membangun infrasturktur OPD di radius 15 km, jaringan viber optik sudah milik pemerintah. Tapi untuk 24 kecamatan di luar kota, terpaksa kami harus menyewa dengan pihak penyedia dengan manejemen tetap dalam kendali Diskominfo," katanya.
Untuk memastikan kelancaran dan kendala jaringan, kata Amin, Dinas Kominfo Klaten
sudah memiliki sistim kontrol serta Network Operation Control atau NOC.
"NOC dijaga petugas dan bisa dipantau 24 jam, sehingga titik kerusakan atau kebocoran akses internet bisa kami ketahui’," tutup Amin Mustofa.