Semarang (ANTARA) - Program Klaten Smartcity terus dievaluasi dan hasil evaluasi 2021 mencatat Program Klaten Smartcity akan mengawal enam inovasi unggulan mulai dari Program Titip Berkas Arsip Digitalku sampai Sistem informasi ketenagakerjaan dan industri.
Hal tersebut disampaikan Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa saat memimpin Rapat Evaluasi Klaten Smartcity di Ruang B2 Setda Klaten (Kamis, 20/5).
Amin menyebutkan ke-6 inovasi unggulan yang akan dikawal Program Klaten Smartcity dengan tujuan agar program diimplemetasikan serius dan memberi manfaat bagi masyarakat, yakni Prgram Titip Berkas Arsip Digitalku atau Titip Bandaku dari Dinas Arsip dan Perpustakaan mewakili dimensi smart society.
Kedua Program Matur Ibu dari Dinas Kesehatan mewakili dimensi smart living, ketiga adalah Program Sedekah Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup yang mewakili dimensi smart environment.
Baca juga: Bupati Klaten panen perdana padi Rojolele Srinuk
Keempat adalah Program Satu Hari Dua Berita atau Sariduta dari Dinas Komunikasi Informatika mewakili smart branding, kelima Program Sistim Manajemen Administrasi Desa atau Smard dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mewakili dimensi smart government, dan terakhir Program Sistim Informasi Ketenagakerjaan dan Industri atau Sikendi dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja mewakili dimensi smart economy.
Dihadapan Tim Pokja Smartcity, Amin juga menjelaskan kebijakan refocusing anggaran banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan inovasi unggulan 2020 dan kondisi itu justru menjadi ukuran ketangguhan keberlanjutan program itu di masa sulit.
"Beberapa inovasi unggulan Klaten Smartcity kami evaluasi. Program inovasi Klaten Lurik Carnival, E-Retribusi, dan Matur Jujur masuk daftar evaluasi karena tidak bisa dijalankan di 2020. Inovasi Matur Dokter, Titip Bandaku, dan Smard masih survival. Tiga inovasi yang potensial dan menyodok masuk jadi prioritas adalah inovasi Sikendi, Sedekah Sampah dan Sariduta. Insyallah program inovasi ini akan kami kawal terus dan diuji keberlanjutan serta kemanfaatannya bagi masyarakat," kata Amin.
Baca juga: Waow.... Klaten punya Kereta Gantung di Wahana Girpasang Tegalmulyo
Amin Mustofa menyarankan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) agar berebut untuk memasukan inovasi kegiatannya dalam Klaten Smartcity, sebab komitmen pemerintah akan memberikan jaminan pemihakan anggaran agar inovasinya tetap berjalan dengan tujuan masyarakat mudah mengakses layanan publik yang tentunya dibarengi dengan kualitas pelayanan.
Terkait syarat merumuskan inovasi Andi Yuniantoro sebagai pendamping Klaten Smartcity dari Inexindo mengatakan agar instansi pengusung mengedepankan nilai manfaat dan keberlangsungan program, jadi inovasi itu bukan keinginan sesaat.
"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengusulkan sebuah inovasi. Beberapa di antaranya unik, nilai manfaat, potensi ke depan, daya tarik, kemitraan, keberlangsungan, ketersediaan sumber daya, dan faktor risiko. Jadi bukan ide sesaat," tutup Amin Mustofa.
Baca juga: Pemkab Klaten salurkan pupuk bersubsidi sesuai rekomendasi Balitbangtan
Hal tersebut disampaikan Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa saat memimpin Rapat Evaluasi Klaten Smartcity di Ruang B2 Setda Klaten (Kamis, 20/5).
Amin menyebutkan ke-6 inovasi unggulan yang akan dikawal Program Klaten Smartcity dengan tujuan agar program diimplemetasikan serius dan memberi manfaat bagi masyarakat, yakni Prgram Titip Berkas Arsip Digitalku atau Titip Bandaku dari Dinas Arsip dan Perpustakaan mewakili dimensi smart society.
Kedua Program Matur Ibu dari Dinas Kesehatan mewakili dimensi smart living, ketiga adalah Program Sedekah Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup yang mewakili dimensi smart environment.
Baca juga: Bupati Klaten panen perdana padi Rojolele Srinuk
Keempat adalah Program Satu Hari Dua Berita atau Sariduta dari Dinas Komunikasi Informatika mewakili smart branding, kelima Program Sistim Manajemen Administrasi Desa atau Smard dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mewakili dimensi smart government, dan terakhir Program Sistim Informasi Ketenagakerjaan dan Industri atau Sikendi dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja mewakili dimensi smart economy.
Dihadapan Tim Pokja Smartcity, Amin juga menjelaskan kebijakan refocusing anggaran banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan inovasi unggulan 2020 dan kondisi itu justru menjadi ukuran ketangguhan keberlanjutan program itu di masa sulit.
"Beberapa inovasi unggulan Klaten Smartcity kami evaluasi. Program inovasi Klaten Lurik Carnival, E-Retribusi, dan Matur Jujur masuk daftar evaluasi karena tidak bisa dijalankan di 2020. Inovasi Matur Dokter, Titip Bandaku, dan Smard masih survival. Tiga inovasi yang potensial dan menyodok masuk jadi prioritas adalah inovasi Sikendi, Sedekah Sampah dan Sariduta. Insyallah program inovasi ini akan kami kawal terus dan diuji keberlanjutan serta kemanfaatannya bagi masyarakat," kata Amin.
Baca juga: Waow.... Klaten punya Kereta Gantung di Wahana Girpasang Tegalmulyo
Amin Mustofa menyarankan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) agar berebut untuk memasukan inovasi kegiatannya dalam Klaten Smartcity, sebab komitmen pemerintah akan memberikan jaminan pemihakan anggaran agar inovasinya tetap berjalan dengan tujuan masyarakat mudah mengakses layanan publik yang tentunya dibarengi dengan kualitas pelayanan.
Terkait syarat merumuskan inovasi Andi Yuniantoro sebagai pendamping Klaten Smartcity dari Inexindo mengatakan agar instansi pengusung mengedepankan nilai manfaat dan keberlangsungan program, jadi inovasi itu bukan keinginan sesaat.
"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengusulkan sebuah inovasi. Beberapa di antaranya unik, nilai manfaat, potensi ke depan, daya tarik, kemitraan, keberlangsungan, ketersediaan sumber daya, dan faktor risiko. Jadi bukan ide sesaat," tutup Amin Mustofa.
Baca juga: Pemkab Klaten salurkan pupuk bersubsidi sesuai rekomendasi Balitbangtan