Semarang (ANTARA) - Proyek revitalisasi obyek wisata kawasan Rowo Jombor yang terletak di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten tahap kedua segera dijalankan dan telah disiapkan anggaran Rp50 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Agus Rudyanto usai melaksanakan rapat bersama Forkopimda Kabupaten Klaten dan dinas terakait di Ruang Rapat B2 Setda Kabupaten Klaten, Rabu (19/5/2021).
“Jadi tadi saya sudah menemui Bupati Klaten. Intinya saya kulo nuwun atau minta izin untuk melaksanakan revitalisasi Waduk Rowo Jombor. Bulan ini (Mei) revitalisasi Rowo Jombor akan segera dimulai. Untuk proyek revitalisasi menelan anggaran Rp50 miliar lewat APBN," katanya.
Terkait rincian obyek yang akan dikerjakan melalui proyek revitalisasi ini, Agus menyebutkan sesuai dengan tugas dan fungsi BBWS Solo adalah membangun membuat environment di sekeliling waduk dengan tujuannya agar tanggul waduk tidak longsor.
“Melalui revitalisasi ini akan membuat pedestrian jogging track di sekeliling Rowo Jombor, membuat pengaman pembendung, serta mengatasi sedimentasi," katanya.
Baca juga: Program Klaten Smartcity bakal kawal enam inovasi unggulan
Prioritas lain, lanjutnya, adalah penataan rumah apung dan keramba yang juga akan ditertibkan dan ditata.
Warga setempat pun menyambut baik rencana proyek revitalisasi rowo seluas 198 hektar tersebut di antaranya, Siswanto (54) warga Krakitan, Bayat, Klaten yang berharap agar penataan Rowo Jombor bisa meningkatkan ekonomi masyarakat secara merata.
“Kami berharap selain tanggul Rowo Jombor diperkuat, fasilitas jalan lingkar juga diperhatikan karena sebagian ada yang rusak. Sedangkan untuk aktifitas wisata seperti wisata kapal, parkir, dan pengelola warung apung juga agar diatur lebih baik dengan memberdayakan masyarakat asli Krakitan,” harapnya.
Baca juga: Bupati Klaten panen perdana padi Rojolele Srinuk
Arif Fuad Hidayat (42) penggiat sungai asal Prambanan, Klaten juga berharap revitalisasi Rowo Jombor bisa memulihkan kondisinya yang sering kotor dan tercemar, apalagi Rowo Jombor termasuk bagian Bayat heritage.
"Kami sangat mendukung rencana revitalisasi. Khususnya untuk upaya penyelamatan lingkungan dimana kondisi saat ini kadang kotor dan perlu ditata. Fungsi irigasi sebagai daya dukung baku pertanian harus dijaga. Mari kita dukung revitalisasi Rowo Jombor," kata Arif.
Baca juga: Waow.... Klaten punya Kereta Gantung di Wahana Girpasang Tegalmulyo
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Agus Rudyanto usai melaksanakan rapat bersama Forkopimda Kabupaten Klaten dan dinas terakait di Ruang Rapat B2 Setda Kabupaten Klaten, Rabu (19/5/2021).
“Jadi tadi saya sudah menemui Bupati Klaten. Intinya saya kulo nuwun atau minta izin untuk melaksanakan revitalisasi Waduk Rowo Jombor. Bulan ini (Mei) revitalisasi Rowo Jombor akan segera dimulai. Untuk proyek revitalisasi menelan anggaran Rp50 miliar lewat APBN," katanya.
Terkait rincian obyek yang akan dikerjakan melalui proyek revitalisasi ini, Agus menyebutkan sesuai dengan tugas dan fungsi BBWS Solo adalah membangun membuat environment di sekeliling waduk dengan tujuannya agar tanggul waduk tidak longsor.
“Melalui revitalisasi ini akan membuat pedestrian jogging track di sekeliling Rowo Jombor, membuat pengaman pembendung, serta mengatasi sedimentasi," katanya.
Baca juga: Program Klaten Smartcity bakal kawal enam inovasi unggulan
Prioritas lain, lanjutnya, adalah penataan rumah apung dan keramba yang juga akan ditertibkan dan ditata.
Warga setempat pun menyambut baik rencana proyek revitalisasi rowo seluas 198 hektar tersebut di antaranya, Siswanto (54) warga Krakitan, Bayat, Klaten yang berharap agar penataan Rowo Jombor bisa meningkatkan ekonomi masyarakat secara merata.
“Kami berharap selain tanggul Rowo Jombor diperkuat, fasilitas jalan lingkar juga diperhatikan karena sebagian ada yang rusak. Sedangkan untuk aktifitas wisata seperti wisata kapal, parkir, dan pengelola warung apung juga agar diatur lebih baik dengan memberdayakan masyarakat asli Krakitan,” harapnya.
Baca juga: Bupati Klaten panen perdana padi Rojolele Srinuk
Arif Fuad Hidayat (42) penggiat sungai asal Prambanan, Klaten juga berharap revitalisasi Rowo Jombor bisa memulihkan kondisinya yang sering kotor dan tercemar, apalagi Rowo Jombor termasuk bagian Bayat heritage.
"Kami sangat mendukung rencana revitalisasi. Khususnya untuk upaya penyelamatan lingkungan dimana kondisi saat ini kadang kotor dan perlu ditata. Fungsi irigasi sebagai daya dukung baku pertanian harus dijaga. Mari kita dukung revitalisasi Rowo Jombor," kata Arif.
Baca juga: Waow.... Klaten punya Kereta Gantung di Wahana Girpasang Tegalmulyo