Semarang (ANTARA) - Grab meresmikan Tech Center di Indonesia sebagai pusat inovasi kawasan Asia Tenggara dan didedikasikan untuk mengembangkan berbagai solusi teknologi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berlokasi di Gama Tower dan menempati 9 lantai dengan luas wilayah lebih dari 12.000 meter persegi, Grab Tech Center merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia, rumah bagi salah satu Dual Headquarter Grab. 

Sebagai pusat inovasi regional Grab untuk para UMKM, Tech Center akan difokuskan untuk meriset, merancang, dan menguji coba berbagai perangkat dan teknologi yang ditujukan bagi para UMKM di Indonesia terlebih dahulu, yang kemudian akan diekspor ke pasar berkembang lainnya di Asia Tenggara, Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 64 juta UMKM di mana baru 16 persen di antaranya yang telah terdigitalisasi.

Hal tersebut yang menjadi alasan Indonesia menjadi pasar ideal bagi Grab untuk menguji coba beragam solusi teknologi yang bertujuan untuk mempermudah bisnis terkecil sekalipun dalam memanfaatkan teknologi untuk bertransformasi ke online dan sukses dalam era digital.

Peresmian Tech Center tersebut juga mendukung misi Grab for Good, yang mencakup digitalisasi 5 juta usaha kecil dan tradisional pada 2025, target yang ingin dicapai Grab Indonesia melalui program #TerusUsaha yang tengah dijalankan khusus untuk mendorong pertumbuhan UMKM.  

Hadir dalam peresmian Grab Tech Center antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Keuangan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia.

Selain para menteri, hadir Ilham Habibie selaku perwakilan keluarga Presiden Republik Indonesia ketiga, Alm. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang juga turut meresmikan BJ Habibie Hall yang berlokasi di Grab Tech Center. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Pandjaitan menyambut baik dibukanya Grab Tech Center.

"Para investor seperti Grab yang berkomitmen jangka panjang bagi perkembangan Indonesia memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan misi ‘Making Indonesia 4.0’. Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, kami membutuhkan dukungan dari mitra-mitra seperti Grab yang berkomitmen tidak hanya dari segi permodalan, tetapi juga sumber daya untuk mendorong pengembangan talenta dan infrastruktur digital di tanah air," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pihaknya ingin memberi penghormatan kepada para UMKM, pahlawan sehari-hari karena memegang kunci pemulihan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, katanya, untuk mendorong digitalisasi lebih banyak lagi UMKM merupakan hal yang harus segera dilakukan dan Grab telah menjadi mitra strategis bagi pemerintah Indonesia yang secara konsisten membantu mendorong agenda transformasi digital melalui program-program seperti #TerusUsaha.

"Membekali UMKM dengan solusi teknologi yang tepat untuk menavigasi dinamika bisnis online sangatlah penting, dan saya sangat mengapresiasi Grab yang telah mendirikan Pusat Teknologi di Indonesia yang ditujukan untuk menjawab beragam kebutuhan para UMKM," katanya.

Salah satu contoh solusi UMKM yang diciptakan di Indonesia adalah fitur aplikasi GrabMerchant yaitu Self-Onboarding atau Pendaftaran Mandiri yang memungkinkan bagi pengusaha makanan untuk mendaftarkan diri dan menjalankan bisnisnya di Grab hanya dalam waktu 24 jam.

Dibuat oleh tim Grab Indonesia, fitur tersebut berhasil mempercepat upaya Grab untuk mendigitalisasi lebih banyak para pelaku UMKM selama masa pandemi yang bagi sebagian besar dari mereka hal ini merupakan transformasi online untuk pertama kalinya.

Antara bulan Mei dan September, lebih dari 70.000 merchant di Indonesia telah bergabung dengan Grab melalui fitur pendaftaran mandiri dan Grab berencana meluncurkan fitur tersebut di pasar-pasar lain di kawasan Asia Tenggara. 

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan Grab memiliki komitmen jangka panjang dan berkelanjutan di Indonesia, rumah bagi Dual Headquarter kami dan Grab Tech Center ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi kami di Indonesia dalam rangka membangun berbagai solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

"Namun tak terbatas pada itu saja. Kami juga ingin berkontribusi dalam mengembangkan potensi teknologi Indonesia, dan berharap dapat memboyong teknologi ‘Buatan Indonesia’ ke seluruh Asia Tenggara," katanya.

Grab Tech Center menaungi tim yang fokus pada penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) GrabKios, Merchant, dan GrabFood, dengan serangkaian divisi lengkap yang diperlukan untuk pengembangan produk yang menyeluruh.

Hal tersebut mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, hingga quality assurance engineering. Grab berencana untuk semakin memperkuat kapabilitas di backend engineering, mobile front-end engineering, serta site reliability engineering. Salah satu tanggung jawab utama tim Tech Grab Indonesia adalah mengembangkan platform berbagai produk digital Grab.
 
Neneng Goenadi, Managing Director of Grab Indonesia mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada UMKM dan jika kita dapat meningkatkan ketangguhan mereka, kita dapat mencegah terjadinya pengurangan tenaga kerja yang lebih besar dan membantu membangkitkan kembali ekonomi negeri.

Banyak solusi teknologi B2B yang dirancang untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar, katanya, namun masih sedikit yang mengembangkan produknya dengan memperhitungkan kebutuhan UMKM yang mungkin tidak memiliki dana, waktu, atau pengetahuan untuk menggunakan produk-produk tersebut.

"Grab Tech Center kami di Jakarta didedikasikan untuk para UMKM. Hal ini juga menjadi wujud dari komitmen kami untuk mengembangkan talenta tanah air. Kami akan menyatukan kekuatan talenta-talenta teknologi terbaik di Indonesia untuk membangun solusi yang mudah digunakan dan dapat diandalkan untuk membantu UMKM terkecil sekalipun dalam proses digitalisasi mereka," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Grab juga merayakan peresmian aula baru yaitu B.J. Habibie Hall yang merupakan bagian dari Grab Tech Center yang ditujukan sebagai penghormatan kepada Presiden ke-3 Republik Indonesia, Alm. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibi, yang berfungsi sebagai wadah edukasi dan kolaborasi bagi para cendikiawan dan para pembuat kebijakan di bidang teknologi, akademi, dan bisnis. 

Ilham Habibie, putra dari mantan Presiden Republik Indonesia Alm. B.J Habibie menyampaikan apresiasinya kepada Grab atas penghormatan terhadap warisan peninggalan ayahnya.

“Saya sangat senang Grab telah memilih untuk menamai aula tersebut dengan nama almarhum B.J. Habibie. Saya berharap warisan beliau terus menjadi inspirasi bagi banyak putra-putri Indonesia untuk berinovasi dan turut berperan aktif membangun bangsa,” jelas Ilham Habibie. 

Grab beroperasi di lebih dari 500 kota dan memberdayakan lebih dari 6 juta pengusaha mikro dan UMKM di Indonesia, berhasil mendigitalisasi lebih dari 450.000 UMKM, dan selama pandemi menurut laporan riset CSIS dan Tenggara Strategic, Grab telah berkontribusi sebesar Rp77,4 triliun atau US$5,4 miliar bagi perekonomian Indonesia pada 2019. 


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024