Solo (ANTARA) - Bank Syariah Mandiri (BSM) terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah di tengah pandemi COVID-19, salah satunya dengan menyediakan fasilitas Mandiri Syariah Mobile (MSM).

"Fasilitas ini telah dilengkapi dengan berbagai fitur sesuai kebutuhan nasabah. Sampai dengan Agustus 2020, nasabah pengguna fasilitas MSM mengalami pertumbuhan sebesar 26,91 persen," kata Regional CEO BSM RO V Semarang Iman Himawan Ridwan di Solo, Rabu.

Ia mengatakan dari sisi kinerja, bank syariah tersebut juga mencatat aset dan pembiayan yang cukup baik. Berdasarkan data, dikatakannya, untuk aset BSM Jawa Tengah dan DIY hingga saat ini sebesar Rp7,907 triliun, sedangkan pembiayaan sudah tersalurkan sebesar Rp4,309 triliun.

Ia mengatakan untuk aset ini mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Ia mengatakan sampai dengan 25 September 2020, secara "year to date" (ytd) aset tumbuh 11,64 persen.

"Sedangkan secara 'year on year'(yoy) tumbuh 21,17 persen. Komposisi pertumbuhan tersebut disumbang dari dana tabungan 22,25 persen secara yoy dan giro 35,01 persen secara yoy," katanya.

Sebelumnya, secara nasional Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan hingga penghujung Agustus 2020 laba bersih yang dihimpun perseroan tumbuh 26,58 persen secara tahunan menjadi Rp957 miliar.

Selain itu, Mandiri Syariah juga berhasil meningkatkan pembiayaan hingga 6,18 persen yoy menjadi Rp76,66 triliun di periode yang sama.

"Di mana pembiayaan segmen ritel tumbuh 12,52 persen menjadi Rp48,55 triliun seiring strategi fokus yang ditetapkan," katanya.

Ia mengatakan peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah ditopang pertumbuhan DPK yang mencapai 13,17 persen secara yoy menjadi Rp99,12 triliun per bulan Agustus.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024