Kudus (Antaranews Jateng) - Kirab budaya "tebokan" yang diselenggarakan oleh warga Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam masih tetap dilestarikan.
Hal itu, terlihat pada Selasa (11/9) sore di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, digelar kirab budaya "tebokan" untuk menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah.
Kirab "tebokan" tersebut, diikuti puluhan anak-anak, remaja, dan orang tua, yang membawa sesaji berupa makanan jenang yang dibentuk gunungan, jajan pasar, dan hasil bumi yang diarak mengitari Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Pada kirab tersebut, ada pula rombongan yang membawa miniatur gerbang Kudus Kota Kretek hingga miniatur masjid.
Rute perjalan dimulai dari Jalan Sosrokartono menuju pertigaan Desa Bacin, arah GOR Desa Kaliputu, dan Balai Desa Kaliputu.
Warga juga memadati lokasi kirab, termasuk rute kirab juga dipadati penonton yang menantikan kehadiran mereka sejak siang hari.
Setelah sampai di panggung utama, dilakukan doa yang dipimpin oleh ulama setempat, selanjutnya semua gunungan jenang diperebutkan warga.
Menurut Kepala Desa Kaliputu Suyadi di Kudus, Selasa, "tebokan" merupakan istilah jawa dari kata "tebok", yakni sejenis nampan dari anyaman bambu yang biasanya oleh warga Desa Kaliputu digunakan untuk meletakkan jenang.
Sementara tradisi tebokan merupakan bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas keberhasilan mereka di bidang usaha jenang yang diperingati bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam.
"Warga juga berharap kepada Tuhan agar usahanya di bidang pembuatan jenang semakin berkembang sehingga kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat," ujarnya.
"Mudah-mudahan ekonomi masyarakat semakin meningkat kedepannya," jelasnya.
Sementara itu, Pembina Asosiasi Desa Wisata Kudus Mutrikah menganggap atraksi budaya yang digelar di Desa Kaliputu merupakan salah satu kegiatan budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan sehingga memang perlu dilestarikan karena sudah sejak lama digelar.
Apalagi, kata dia, Desa Kaliputu juga memiliki potensi di bidang makanan khas Kudus, yakni jenang yang juga menjadi potensi wisata kuliner.
Ia berharap ada upaya pengembangan lebih baik lagi agar potensi wisatanya bisa ditawarkan kepada masyarakat luas.
Hal itu, terlihat pada Selasa (11/9) sore di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, digelar kirab budaya "tebokan" untuk menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah.
Kirab "tebokan" tersebut, diikuti puluhan anak-anak, remaja, dan orang tua, yang membawa sesaji berupa makanan jenang yang dibentuk gunungan, jajan pasar, dan hasil bumi yang diarak mengitari Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Pada kirab tersebut, ada pula rombongan yang membawa miniatur gerbang Kudus Kota Kretek hingga miniatur masjid.
Rute perjalan dimulai dari Jalan Sosrokartono menuju pertigaan Desa Bacin, arah GOR Desa Kaliputu, dan Balai Desa Kaliputu.
Warga juga memadati lokasi kirab, termasuk rute kirab juga dipadati penonton yang menantikan kehadiran mereka sejak siang hari.
Setelah sampai di panggung utama, dilakukan doa yang dipimpin oleh ulama setempat, selanjutnya semua gunungan jenang diperebutkan warga.
Menurut Kepala Desa Kaliputu Suyadi di Kudus, Selasa, "tebokan" merupakan istilah jawa dari kata "tebok", yakni sejenis nampan dari anyaman bambu yang biasanya oleh warga Desa Kaliputu digunakan untuk meletakkan jenang.
Sementara tradisi tebokan merupakan bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas keberhasilan mereka di bidang usaha jenang yang diperingati bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam.
"Warga juga berharap kepada Tuhan agar usahanya di bidang pembuatan jenang semakin berkembang sehingga kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat," ujarnya.
"Mudah-mudahan ekonomi masyarakat semakin meningkat kedepannya," jelasnya.
Sementara itu, Pembina Asosiasi Desa Wisata Kudus Mutrikah menganggap atraksi budaya yang digelar di Desa Kaliputu merupakan salah satu kegiatan budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan sehingga memang perlu dilestarikan karena sudah sejak lama digelar.
Apalagi, kata dia, Desa Kaliputu juga memiliki potensi di bidang makanan khas Kudus, yakni jenang yang juga menjadi potensi wisata kuliner.
Ia berharap ada upaya pengembangan lebih baik lagi agar potensi wisatanya bisa ditawarkan kepada masyarakat luas.