Sebanyak 1,3 juta siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) mulai Senin (3/4)  hingga April 2017 mengikuti ujian nasional (UN) . Mereka terdiri atas 1.176.391 peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan 150.855 peserta ujian nasional kertas pensil (UNKP).

Berbagai persiapan telah dilakukan jauh hari oleh pemerintah. Bantuan 80.000 unit komputer telah dibagikan ke sekolah di Tanah Air, termasuk kesiapan pihak PLN yang menjamin pasokan listrik selama berlangsungnya UNBK.

Kemendikbud sendiri menargetkan pelaksanaan UNBK untuk sekolah menengah atas negeri (SMAN) dan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) mencapai 80 persen. Namun, bantuan komputer yang dijanjikan Kemendikbud--semula dijadwalkan tuntas terkucurkan pada bulan Januari--belum beres di sejumlah daerah. Mendikbud berjanji baru akan tuntas pada bulan April 2017. Padahal, di awal April, siswa SMA/SMK/sederajat sudah harus ujian.

Bila ada sekolah yang hingga pelaksanaan UNBK belum juga menerima bantuan komputer, tentu mereka harus putar otak untuk memenuhi peralatan ujian. Mereka harus menyusun skenario mengabaikan datangnya komputer bantuan. Sebagian sekolah terpaksa meminjam komputer di lembaga atau sekolah lain, atau bahkan mereka ada yang menumpang di sekolah lain.

Terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan UNBK, secara umum pelaksanaan UNBK tingkat SMK pada hari pertama berjalan lancar meski ada sejumlah sekolah yang mengalami beberapa kendala, terutama jaringan dan server.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengingatkan pihak sekolah jangan membangun paradigma curang dalam pelaksanaan UN demi mengejar tingkat kelulusan.

Menteri Muhajir Effendy menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi terhadap oknum yang membocorkan soal UNBK. Sikap tegas tersebut dilakukan karena UNBK menjadi tolak ukur nilai evaluasi dengan tingkat integrasi tinggi.

Soal-soal ujian nasional merupakan dokumen rahasia negara. Apabila diketahui bocor, bisa ditindak secara pidana.

Biarkan murid-murid berjuang dalam ujian nasional dengan kemampuannya sendiri tanpa kecurangan. Sekalipun ada murid yang gagal dalam ujian, biarkan itu menjadi pembelajaran pada anak didik bahwa bekerja keras merupakan kunci dalam meraih kesuksesan. Dengan demikian, tujuan dari UNBK selain untuk efisiensi juga meminimalisasi kecurangan bisa tercapai.

Pewarta : Mahmudah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024