"Asep seorang inovator budaya Indonesia dengan memunculkan tokoh unik Cepot dan ini mencontohkan budaya unggul pada masyarakat Indonesia. Kita kehilangan atas meninggalnya beliau," kata Dino di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Dia mengatakan Asep telah mendedikasikan hidupnya kepada dunia pewayangan dan berhasil menginspirasi jutaan rakyat Indonesia. Selain itu, menurut dia, Asep juga melestarikan budaya wayang di tengah arus globalisasi yang begitu dashyat.
"Asep berandil besar mengenalkan wayang golek sebagai salah satu budaya bangsa ke seluruh dunia," ujarnya.
Dino menilai Asep bersama "Cepot" dan wayang golek menjadi pejuang budaya yang mengenalkan Indonesia pada dunia internasional.
Menurut dia, aksi mendalang Asep dengan tokoh cepotnya akan terus abadi dalam khasanah budaya Indonesia, bahkan dunia.
"Kita harus memberikan penghargaan yang tinggi terhadap para pejuang budaya yang telah mengenalkan dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," katanya.
Dino mencontohkan, semasa hidupnya, Asep sering manggung di berbagai negara di Belanda, Jerman, Prancis, Belgia dan Turki.
Selain itu, menurut dia, "Si Cepot" juga beraksi di Amerika dan beberapa negara Asia, dan di kawasan Asia Tenggara.
"Saya berharap di masa depan lahir sosok Asep Sunarya baru yang bisa meneruskan perjuangannya," kata Dino.
Asep Sunarya meninggal pada Senin (31/3) setelah menderita serangan jantung dan sempat dirawat di RS Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.