Konsorsium Katering Haji Jamin Makanan Tak Basi
Muchtamil, Ketua Konsorsium Pelayanan Katering Jamaah Haji Jeddah, di Jeddah, Sabtu, mengatakan, layanan katering di Jeddah hanya saat jamaah haji tiba di airport lalu melanjutkan perjalanan ke Madinah atau ke Mekkah.
Makanan dikemas dalam kotak lalu dibagikan di bus. "Kami sudah memprediksi kapan makanan diolah dan kapan dibagikan agar saat jamaah menerimanya dalam kondisi baik dan enka dikonsumsi," kata Muchtamil yang melayani sejak 1981 itu.
Rata-rata masa tunggu jamaah saat landing hingga keluar lalu naik ke bus sekitar empat jam. Makanan yang terdiri nasi dan lauk serta buah dan minuman tersebut dibuat jelang jamaah naik ke bus.
"Kami memilih menu Indonesia yang umum sehingga semua anggota jamaah nyaman mengonsumsinya dan jika dilengkapi sambel diracik agar tidak terlalu pedas," kata Muchtamil lagi. Dia juga menambahkan lauknya dipilih yang kering agar tidak cepat basi jika jamaah ingin memakannya beberapa jam kemudian di bus.
Diakuinya, pengawasan terhadap kualitas makanan jamaah di Saudi cukup ketat. Dapur dan cara masak selalu dipantau melalui sejumlah inspeksi. Sementara dalam hal menu, dikatakannya, pemerintah Indonesia turut menentukan agar sesuai dengan standar dan lidah orang Indonesia.
Konsorsium layanan katering Jeddah juga melayani jamaah saat kembali ke tanah air. Nasi kotak diberikan saat jamaah keluar dari hotel transit.
Ketika ditanya harga nasi kotak tersebut, Muchtamil, mempersilakan menanyakan hal itu ke Panitia Penyelenggara Haji Indonesia.
Konsorsium beranggotakan tiga perusahaan. yakni Rajawali Aero Services. Niz Putramandiri dan Delica.